Rabu 27 Feb 2013 23:00 WIB

Pentagon Kurangi Ketergantungan pada BlackBerry

BlackBerry. Ilustrasi
Foto: The Verge
BlackBerry. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, AS -- Sudah menjadi rahasia umum, bahwa selama ini staf di Departemen Pertahanan AS yang bermarkas di Pentagon susah beralih dari BlackBerry, mengingat platform ini dianggap memiliki jaringan dan konektivitas paling aman. Perlahan, ketergantungan terhadap perangkat BlackBerry mulai ditinggalkan.

Seperti dilansir Apple Insider, Selasa (26/2), Pentagon telah merilis rencana terbaru dalam mengadopsi perangkat mobile yang diklasifikasi antara yang aman dan tidak, seperti aplikasi. Salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah dengan meningkatkan kemampuan konektivitas suara nirkabel, video, dan data mulai Oktober 2013 dengan perangkat yang lebih besar di tahun berikutnya.

Dari rencana tersebut, Pentagon akan berpindah dari standar BlackBerry dan menuju kebijakan 'platform agnostic' yang terintegrasi dengan sistem operasi iOS dan Android.

"Ini tidak akan menjadi pendekatan senapan, di mana setiap orang bisa mendapatkan aplikasi dan perangkat yang sama. Kunci utama dari melakukan hal tersebut adalah dengan menggunakan solusi multi-vendor. Kami akan memiliki banyak perangkat sistem manajemen dan aplikasi yang lebih luas," ujar Letkol Damien Pickard.

Saat ini, Pentagon memiliki lebih 600 ribu unit perangkat yang sesuai dengan standar yang di dalamnya terdiri dari 470 ribu perangkat BlackBerry, 41 ribu iOS, dan 80 ribu Android.

"Tingkat keamanan BlackBerry memang paling tinggi, tapi perangkat lain juga sedang menuju ke arah sana. Setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan memiliki perangkat mobile yang bisa dipilih sendiri, tentunya kita akan bisa lebih menyesuaikan perangkat dan berkontribusi kepada kebutuhan organisasi," tandas Pickard.

sumber : jeruknipis.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement