REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian Microsoft mengungkapkan, 68 persen komputer baru yang dijual di Asia Tenggara terinfeksi berbagai macam virus.
Studi ini terutama ditujukan untuk komputer-komputer berperanti lunak tak berlisensi atau palsu, sementara sampel diambil dari 216 komputer di Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
"Banyak orang beranggapan membeli komputer dengan merek ternama menjamin keamanan, tapi mereka tidak berpikir tentang software yang dijual bersama komputer itu asli atau bajakan," ujar National Technology Officer Public Sector Microsoft Indonesia Tony Seno Hartono di Jakarta, Rabu (27/2).
Salah satu virus yang ditemukan oleh penelitan ini adalah Zeus yang memiliki kemampuan untuk mencuri user id dan kata sandi (password) pemilik komputer.
Para pelaku kriminal siber, biasa menggunakannya untuk mendapat informasi korban, mulai dari informasi soal identitas, sampai data-data transaksi keuangan secara online.
"Zeus ini distribusinya lewat driver-driver ilegal... Kalau sudah terinfeksi, semua transaksi online milik korban dapat dimonitor oleh si penyebar virus," papar Tony.