REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai penerbangan Garuda Indonesia bekerja sama dengan General Electric dalam meluncurkan engine test cell untuk keperluan dari PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia.
"Engine test cell ini terdiri atas sebuah ruang besar di mana mesin pesawat akan digantung dan diukur melalui berbagai sensor yang menyerupai berbagai kondisi terbang yang nyata," kata Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, Rabu (20/2).
Menurut Emirsyah, fasilitas engine test cell berfungsi menguji mesin pesawat guna memenuhi persyaratan ketat sebelum dipasang pada sayap pesawat.
Fasilitas tersebut, lanjutnya, merupakan hasil pengembangan bersama GE dengan produsen mesin jet CFM International.
Ia juga mengemukakan, peluncuran engine test cell merupakan pengembangan kemampuan pemeliharaan dan servis mesin yang dimiliki GMF sesuai dengan standar keselamatan dan pemeliharaan internasional.
Pengembangan fasilitas tersebut melibatkan para teknisi GMF sehingga memberikan peluang untuk transfer teknologi dan ilmu kepada karyawan GMF serta merupakan prestasi penting bagi Garuda.
"Ini bagian dari upaya untuk membangun kemampuan pemeliharaan dan servis mesin pesawat dan untuk menjadi sebuah center of excellence dalam hal pemeliharaan dan servis mesin pesawat di ASEAN," ujarnya.
Dengan fasilitas engine test cell, Garuda akan memelihara dan memperbaiki sendiri mesin dari Boeing 737-800. GMF juga akan memiliki kemampuan penuh pemeliharaan (full overhaul capability) mesin CFM56-7B di 2015 mendatang.
Kapasitas penuh GMF diharapkan mencapai pemeliharaan 150 mesin per tahun untuk memenuhi kebutuhan 2016.
Presiden Direktur GMF Richard Budihadianto menyampaikan saat ini terdapat 314 mesin CFM56-7B yang beroperasi di Indonesia dan 566 mesin di Asia Pasifik. "Dengan jumlah penggunaan mesin yang meningkat 13 persen per tahun sampai 2020, potensi pasar yang dapat digarap GMF cukup besar," katanya.