REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan memperlebar ekspansi jaringan bisnis internasional hingga mencapai ke 10 negara.
"Saat ini Telkom telah melakukan ekspansi layanan internasional di lima negara, tahun ini akan diperluas ke lima negara lainnya di Asia untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi dari negara itu," kata Direktur Utama PT Telkom Arief Yahya di sela-sela Sidang Senat Terbuka II Telkom Corporate University di Bandung, Jumat.
Ia menyebutkan, ekspansi bisnis di luar negeri telah dilakukan, salah satunya dengan meluncurkan layanan As 2 in 1 yang telah bisa diakses di lima negara yakni Australia, Malaysia, Hongkong, Timur Leste dan Singapura.
Dengan layanan kartu As 2 in 1 itu, pelanggan bisa menggunakan kartu itu di luar negeri untuk kartu lokal dan untuk menghubungi nomor Indonesia akan tersambung ke saluran Telkomsel.
"Contohnya seorang WNI di Hongkong, bisa menggunakan kartu As 2 in 1 itu sebagai kartu lokal di sana, namun bila menghubungi kerabat di Indonesia akan terkoneksi ke jaringan Telkomsel secara langsung," kata Arief.
Rencananya jaringan itu pula akan diperluas ke lima negara lainnya yakni Saudi Arabia, Qatar, Korea Selatan dan lainnya. Untuk ekspansi itu, perusahaan telekomunikasi nasional itu menyiapkan anggaran senilai 500 juta dolar AS.
Ekspansi yang dilakukan Telkom dilakukan dengan mengikuti potensi warga negara Indonesia di luar negeri, dimana potensi riil adalah memberikan layanan bagi tenaga kerja di luar negeri.
"Ekspansi mengacu pada potensi masyarakat Indonesia di luar negeri," kata Arief.
Ia mencontohkan, di Hongkong terdapat sekitar 170 ribu orang tenaga kerja yang bekerja di sana. Dari angka itu, sekitar 30 ribu telah menjadi pelanggan.
Hal sama juga ekspansi di Timor Leste, dimana Telkom juga akan menggenjot layanan As 2 in 1 dengan potensi pelanggan saat ini sekitar 20 ribu calon pelanggan telah menunggu.
"Dari sisi infrastruktur sudah siap," katanya