Jumat 01 Feb 2013 13:02 WIB

BPPT Kembangkan Tanaman Sengon Teknologi Bituman

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Foto: Antara
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan tanaman sengon menggunakan teknologi Bituman atau biji tumbuh mandiri untuk revegetasi lahan kritis dan bekas pertambangan.

"Pengembangan sengon dengan biji tumbuh mandiri itu merupakan salah satu dari sekian banyak teknologi untuk tanaman yang dikembangkan BPPT," kata Deputi Bidang Agroindustri dan Biotechnologi BPPT Listyani Wijayanti pada Rakor BPPT di Bandung, Jumat (1/2).

Proyek pengembangan biji tumbuh mandiri itu, kata Listiyanti dilakukan dengan membuat medium tanam dari bahan sabut kelapa yang dihaluskan dan dicampur dengan mikrobiologi sebagai bahan untuk mempercepat tumbuh.

Program tersebut dilakukan dengan menggandeng sejumlah perusahaan dan petani kelapa, tujuannya untuk menciptakan tanaman atau bibit pohon yang bisa tumbuh cepat dan efektif untuk program penghijauan atau untuk pertanian. Termasuk pembibitan tanaman sengon yang diprioritaskan untuk lahan kritis dan revegetasi lahan pertambangan.

"Media tanam itu dicampur dengan mikrobiologi yang menyuburkan dan memungkinkan tanaman tumbuh cepat dan sehat. Teknologi itu sudah kami sebar dan bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Listyani.

Seperti halnya pada Rakor BPPT yang digelar di Hotel Sheraton Kota Bandung, BPPT menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Inspira Indonesia dalam pengkajian dan penerapan teknologi revegetasi lahan pasca tambang batubara dan tanaman sengon.

Penandatanganan dilakukan pada Ranu (30/1) oleh Kepala BPPT Marzan A Iskandar, Direktur Pusat Teknologi Sumber Daya Lahan, Wilayah dan Mitigasi BPPT Isman Justanto dengan Dirut PT Inspira Indonesia Arie Triono. Terkait pengembangan media tanam dari sabut kelapa, Listyani menyebutkan, BPPT membuka peluang kerja sama dengan para petani kelapa untuk ikut mengembangkan program tersebut.

"Serabut kelapa akan menjadi media efektif untuk pembibitan tanaman, dan BPPT telah menyiapkan teknologinya," kata Listyani.

Terkait pengembangan sengon, menurut dia karena tanaman itu paling cocok untuk melakukan proses penghijauan dan revegetasi di lahan bekas tanam. Pohon itu mudah tumbuh dan cukup rimbun sehingga bisa mempercepat proses pengembalian kondisi tanah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement