REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perang antar operator telekomunikasi mempertahankan pelanggan eksisting dan meraup pelanggan baru, tampaknya, bakal semakin seru saja. Betapa tidak, jumlah simcard yang beredar di pasar telah melampui jumlah populasi. Dengan populasi 240 juta penduduk, simcard yang beredar mencapai 120 persen atau sekitar 288 juta. Kemana lagi operator akan berburu pelanggan baru?
Rupanya tidak ada kata mature pada industri seluler. Setelah pelanggan manusia habis, merekapun mengincar pelanggan non human seperti kendaraan bermotor, perangkat kerja sehar-hari, perangkat elektronik rumah tangga, electronic data capture (EDC), ATM bahkan meteran listrik dan PAM. Mereka inilah yang akan menjadi pelanggan baru industri telekomunikasi.
Tamsil yang sering diangkat Head of Head of Area Jabotabek Jabar Group Telkomsel, Venusiana Papasi bahwa kulkas bisa berbelanja sendiri. Bakal menjadi kenyataan. Pasalnya, kulkas dengan akses internet telah tersedia dipasar. Internet ini bisa terkoneksi dengan supermarket terdekat. Jaringan broadbandpun telah tersedia. Tinggal menambah satu aplikasi agar kulkas ia bisa menginformasikan isi kulkas yang harus dibeli, barangkali kulkas bisa berbelanja bisa terwujud.
Pelanggan non human memang sangat besar. Namun butuh waktu untuk pengembangan layanan ini. Kendala pertama adalah perangkat. Memang perangkat yang diperlukan banyak tersedia di pasar, karena karena penggunanya masih sedikit, harga perangkat menjadi mahal.
Kedua, adalah pemahaman publik atas layanan non human itu sendiri. Bila publik paham dan dengan layanan dimaksud dan menganggap layanan itu sebagai suatu kebutuhan, mereka akan merespon layanan itu.
Sekadar ilustrasi adalah video surveillance. Suatu layanan yang bisa memantau aktivitas di rumah, sekolah atau kantor dari ponsel. Karena dianggap belum merupakan satu kebutuhan, belum banyak yang memanfaatkan layanan ini. Di sisi lain, harga perangkatnya masih tergolong mahal.
Yang jelas, kalangan operator telah pasang kuda-kuda untuk layanan ini. Telkomsel misalnya, telah mengembangkan layanan non human sejak tahun 2009. Disusul XL yang mulai merambah layanan ini sejak dua tahun lalu. Baik Telkomsel maupun XL membukukan pertumbuhan pelanggan yang tinggi.
Hingga tahun 2012, Telkomsel Area Jabotabek dan jabar, mencatatkan pertumbuhan yang tinggi pada layanan ini. Tahun 2009 tumbuh 31 persen tahun 2012 diprediksi tumbuh 48 persen. Dari layanan ini diperoleh revenue sekitar Rp 200 miliar.
Beberapa layanan yang disiapkan antara lain mobile advertising, digital solutions, layanan people to machine, atau machine to machine. Ketergantungan perusahaan pada mesin, membuka peluang pengembangan layanan ini. Sekadar contoh, tahun ini Telkomsel antara lain membukukan kontrak 15.000 MSISDN layanan GPRS Bulk untuk Fleet Management Blue Bird dan Express Transindo, sekitar 4.500 nomer untuk EDC Primavista, Triton, dan BPRKS, serta keberhasilan melayani seluruh pelangga PLN Jabar untuk layanan Telemetry.
XL juga menikmati gutihnya M2M. Bila pada tahun 2011 pelanggan layanan ini masih sekitar 50-an ribu, pada akhir tahun 2012 meroket menjadi 104 ribu atau naik lebih dari 100 persen. Tak mengherankan bila XL optimistis pada tahun 2012 mampu meraup 1 juta pelanggan M2M.
Untuk layanan hon human--XL menyebutnya dengan Machine to Machine (M2M, tersedia antara lain EDC, mobile tracking, video surveillance, automated meter reading (AMR) dan personal tracking. AMR dan personal tracking merupakan layanan baru yang diperkenalkan Desember lalu.
Untuk AMR, XL menjalin kerja sama dengan PT PLN. Dengan AMR, PLN bisa melakukan kontrol secara langsung penggunaan listrik pelanggan setiap saat. Untuk perangkatnya disediakan oleh PLN. Proyek rintisan ini disebut Dian mendapat positif.
XL juga membidik pelanggan ritel dengan merilis layanan personal tracker. Personal tracker merupakan perangkat mobile GPS dalam berbagai bentuk, antara lain berupa jam, ID card, telepon mini.
Alat ini memiliki kemampuan untuk dapat mengirimkan informasi lokasi kepada orang tua, kerabat atau keluarga untuk memantau aktivitas atau kondisi anak-anak tau orang tua berusia lanjut.
Yang menarik personal tracker juga memiliki tombol darurat yang secara otomatis akan mengirimkan posisi koordinat dari si pembawa alat jika ditekan.
Banyak cara yang bisa ditempuh operator untuk meningkatkan pelanggan dan revenue, tanpa harus perang menggelar perang tarif habis-habisan.