REPUBLIKA.CO.ID,Banjir smartphone ke pasar Indonesia, rupanya belum menggusur secara signifikan features phone. proporsi antara smartphone dengan feature phone masih berkisar antara 25:75. Feature phone masih menjadi raja di pasar.
Feature phone merupakan sebutan atau istilah untuk ponsel yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan telefoni dasar seperti telepon dan SMS. Belakangan ia ditambahkan beberepa fitur pendukung seperti foto dan musik, termasuk televisi.
Mengutip data GfK Indonesia, Dari sekitar 39,2 juta unit ponsel yang masuk ke pasar Indonesia sepanjang Januari-November, produk untuk kategori smartphone tercatat sekitar 10-an juta. Ini berarti ponsel baru yang masuk ke pasar Indonesia, sekitar 75 persen adalag feature phone.
Dari sisi merek, terdapat 43 merek, terdiri dari 15 merek global dan 28 merek lokal. Sekalipun dari sisi jumlah merek lokal sangat banyak, mereka diperkirakan hanya menguasai pangsa pasar 25-30 persen persen pasar Indonesia, selebihnya dikuasai oleh merek global.
Dari sisi merek, ada yang menarik untuk diamati. Berdasarkan riset yang dilakukan IDC Indonesia, diantara merek-merek yang masuk ke pasar Indonesia, ada lima merek teratas, yakni tiga merek global, Blackberry, Nokia dan Samsung serta dua merek lokal Cross dan Mito.
Masuknya dua merek lokal, Cross dan Mito, menggeser Nexian yang sebelumnya sangat populer di Indonesia untuk kategori merek lokal. Keberadaan dua merek lokal ini sekaligus memperkuat asumsi bahwa feature phone masih menjadi pilihan utama di Indonesia.
Bagaimana dengan merek global? Diantara tiga merek, Samsung dan Nokia memang masuk ke feature phone. Namun dibandingkan Samsung, Nokia memang lebih agresif. Samsung, rupanya tengah membidik segmen smartphone, sehingga agak melupakan feature phone.
Nokia yang mulai kendor produk smartphonenya, rupanya fokus ke segmen menengah bawah ini. Model dual simcard yang diusung Nokia berhasil menarik perhatian publik di Indonesia. Tak kalah menariknya adalah konsep smartphone lite yang diusungnya.
Smartphone lite merupakan satu terminologi baru yang dirintis Nokia. Smartphone lite adalah feature phone yang dibekali dengan berbagai fitur yang ada di smartphone, antara akses internet berkecepatan tinggi, wifi dan aplikasi mobile.
Smartphone lite Nokia dibenamkan pada varian Nokia Asha terbaru dengan harga sekitar Rp 1 jutaan. Produk lite smartphone ini dibekali dengan berbagai aplikasi yang ada di smartphone, bahkan Nokia menawarkan layar sentuh kapatitif dan prosesor 1 Ghz.
Smartphone Lite yang ditawarkan Nokia mendapat respon positif di pasar. Indikasinya, Nokia memilih Indonesia sebagai tempat peluncuran pertama produk ini. Nokia, kabarnya, sukses dengan varian smartphone litenya di Indonesia.
Tidak hanya berhasil mengembangkan segmen pasar baru di Indonesia, kehadiran smartphone lite mampu membendung laju merek lokal yang mengusung smartphone Android dengan harga Rp 1 jutaan. Sukses Nokia mendorong vendor lain melakukan langkah serupa.
Sejauh ini, smartphone lite tampaknya belum masuk kategori smartphone. Ia masih masuk kategori feature phone. Smartphone lite, tampaknya akan semakin diminati publik yang tengah keranjingan berjejaring sosial.