REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Printer-printer yang menyasar segmentasi industri teknik rancang bangun dan arsitektur masih mempunyai potensi pasar meski para pelaku konstruksi cenderung menggunakan perangkat digital ketika bekerja.
"Karena hasil cetak (print) digunakan para arsitek sebagai alat kerja untuk membuat kesepakatan dengan klien atau menjelaskan kepada tukang," kata Manajer Divisi Graphics Solution Business Imaging & Printing Group Hewlett-Packard (HP) Indonesia, Lendy Partono, dalam peluncuran printer HP Designjet T120 dan T520 di Jakarta, Rabu.
Lendy mengatakan tablet atau notebook memang digunakan para konstruktor atau arsitek ketika pertama kali melihat hasil desain mereka.
"Tapi ukuran tablet itu terbatas. (para arsitek) melihat (hasil desain) sepotong-sepotong (dalam tablet) itu berbeda dengan melihat dalam ukuran besar yang bisa dicorat-coret," kata Lendy.
Porsi mencetak gambar di industri arsitektur, menurut Lendy, berkisar 60-70 persen dari kegiatan total desain konstruksi.
Direktur Pemasaran HP Indonesia, Theresia Ellytasari, mengatakan pengapalan printer HP Designjet delapan kali lebih banyak dibanding kompetitor utamanya.
"Di segmen Designjet, pangsa pasar produk kami di posisi pertama dan jauh dari kompetitor," kata Theresia tanpa menyebut persentase pangsa pasar printer Designjet HP.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
