REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Anda pasti pernah dengar kata 'galau'. Tahun depan, diprediksi lebih banyak orang galau di Sosial Media.
Ramalan itu disampaikan Adrianus Aditya, salah satu penuli buku 'Social Media Nation' - 15 Inspirasi Berjejaring Sosial, Kamis (6/12).
Prediksi itu lahir setelah meningkatnya jumlah pengguna internet, yang akan mendorong para politikus semakin guat berkampanye lewat jejaring sosial. Tren itu bukan saja menjangkiti politikus dunia seperti Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, tapi sudah menulari politikus Indonesia.
Sisi positifnya, pengguna twitter menjadi bisa lebih akrab dengan para politikus, karena mengikuti kicauan mereka di twitter. Fenomena itu juga terjadi pada Nate Silver yang mampu meramal secara tepat hasil pemilu presiden di 50 negara. Segera setelah ramalannya dipublikasikan di twitter, Nate mendapatkan publikasi yang luar biasa.
Dunia politik hanya satu dari beragam fenomena sosial yang menarik perhatian para penggiat sosial media. Semakin banyak orang yang nyaman mengaku 'galau' juga menjadi efek meluasnya peran sosial media dalam kehidupan.
Batasan kehidupan pribadi dan publik semakin tipis. "Sosial media juga menjadi sarana pemuas emosi," ujar Adrianus Aditya.
Menurutnya, sosial media sebetulnya bisa memberikan peran yang lebih baik jika penggunanya mau belajar dengan bijak. Contohnya, para butik online yang memang telah mendulang keuntungan finansial dengan aktivitas sosial media.
Para blogger juga menjadi pihak yang saling berbagi inspirasi dari berbagai bidang. Tahun depan, Adrianus memperkirakan akan semakin banyak orang yang mencari referensi untuk menguatkan motivasi dalam kehidupan.