REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), As Natio Lasman, menyatakan akan semakin banyak negara yang menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Pasalnya, ketersediaan sumber energi fosil semakin menipis."Diperkirakan pada 2030, terdapat penambahan PLTN sebanyak 420 unit di dunia," ujar Lsman di Jakarta, Senin (3/12).
Sebagian besar unit PLTN tersebut ada di Asia. Hal itu dilihat dari dokumen resmi yang sudah diajukan beberapa negara seperti Thailand, India, Korea Selatan dan Cina.
"Sebanyak 290 unit dikuasai tiga negara besar yakni China, India dan Korsel."
Untuk ke depan, ujarnya, persaingan yang terjadi pada masa yang akan datang adalah persaingan energi. Seperti yang dilakukan oleh investor Jepang yang ingin menanamkan modal di Tanah Air, maka pertanyaan pertama adalah mengenai ketersediaan listrik.
Listrik yang dihasilkan dari tenaga nuklir, jelas Lasman, lebih murah karena hanya dengan 1 gram bisa menghasilkan listrik sebanyak 1 Megawatt atau setara dengan tiga ton penggunaan batubara.