REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebuah riset yang dilakukan IDC dan disponsori CA Technologies mengungkap sebuah temuan menarik mengenai peran data center atau pusat data. Ternyata belum semua pusat data memiliki kinerja optimal seperti yang diharapkan.
Riset yeng melibatkan 500 pakar TI dan fasilitas di organisasi berskala besar dan menengah di Amerika Utara, Eropa Barat, dan Amerika Latin, mengungkapkan bahwa sekitar 85 persen manajer pusat data berpendapat ada sejumlah masalah terkait pusat data.
Sekitar 84 responden menyatakan bahwa infrastruktur pusat data yang ada memiliki kinerja yang buruk, termasuk daya (27 persen), ruang (27 persen) dan pendingin (25 persen)—di luar kapasitas beberapa situs pusat data yang tidak seimbang.
Kinerja buruk pusat data dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja institusi. Misalnya, mengakibatkan penundaan atau kegagalan peluncuran aplikasi, penurunan kemampuan pelayanan pelanggan. Termaduk didalamnya realokasi tak terencana untuk anggaran OpEx dan CapEx yang menyimpang dari tujuan strategis perusahaan selama setahun terakhir.
Pada riset IDC bertajuk 'The Datacenter’s Role in Delivering Business Innovation', dinyatakan bahwa permasalahan tersebut akan mengurangi kemampuan TI untuk mendukung inovasi bisnis dan tercapainya nilai bisnis maksimum dari investasi perangkat keras dan lunak TI.
Riset IDC menekankan pada fakta bahwa peralatan manajemen pusat data seringkali bekerja secara manual dan terpisah-pisah. Riset tersebut juga mengungkapkan bahwa Manajemen Infrastruktur Pusat Data (DCIM) yang lebih terpadu, dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan lebih banyak nilai dari investasi pusat data yang telah ada serta dukungan untuk inovasi bisnis berbasis TI yang lebih baik.
“TI dan fasilitas harus bekerja bersama untuk menghasilkan inovasi yang dituntut oleh manajemen level C mereka,” kata Richard Villars, Vice President Pusat Data dan Cloud di IDC. Ia mengingatkan agar organisasi perlu menerapkan sebuah solusi DCIM dengan pendekatan terpadu kepada manajemen di seluruh aspek pusat data.
Ikuti Whatsapp Channel Republika