Rabu 28 Nov 2012 13:41 WIB

Telkom Luncurkan Satelit Baru 2016

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
Satelit Telkom-3 (ilustrasi)
Satelit Telkom-3 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengaku segera meluncurkan satelit baru pada 2016 mendatang. Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengatakan pihaknya bakal membuat satelit yang diberi nama Telkom-3R ini pada tahun depan.

Ia mengaku pembangunan satelit baru ini untuk menggantikan satelit Telkom 3 yang sebelumnya gagal diluncurkan. "Kita bisa menunjuk kembali perusahaan Rusia ISS Reshetnev untuk mendesain kembali satelit baru ini," katanya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (28/11).

Ia menjelaskan, hal ini bukan tanpa sebab. Efisiensi waktu bisa didapat. Tetapi, dikatakannya, Telkom memiliki hak untuk memilih slot peluncuran satelit serta cakupannya (coverage). "Itu harus didesain khusus," ujarnya.

Meski bakal meluncurkan satelit baru, sementara ini Telkom akan menyewa satelit available. Kemungkinan bakal berasal dari Jepang atau Cina. Telkom bakal menggelontorkan dana hingga 1 juta dolar sekitar Rp 9,6 miliar untuk langkah ini.

Terkait gagalnya satelit Telkom 3 mencapai orbit pada Agustus lalu, Telkom juga akhirnya menerima klaim asuransi sebesar 185,31 juta dolar AS atau senilai Rp 1,665 triliun. Pembayaran ini dilakukan PT Jasindo (Persero). "Setelah satelit dinyatakan 'lost', kita dapat asuransi," katanya. Ia mengatakan pembayaran ini sudah dilakukan dari tiga bulan lalu.

Telkom mengivestasikan sekitar Rp 1,95 triliun untuk satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit saat diluncurkan di Kazakstan pada Agustus lalu. Satelit Telkom-3 berkapasitas 42 transponder.

Sebanyak 40-45 persen dari 42 transponder satelit Telkom-3 atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan. Sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom Group.

Sebelumnya, Telkom juga menggandeng Ariane Space, perusahaan asal Perancis untuk meluncurkan satelit Telkom-2. Satelit berhasil meluncur hingga orbit pada 2005 lalu.

Sementara itu, Menteri BUMN  Dahlan Iskan mengaku untuk tiap peluncuran satelit Telkom, memang akan ada sinergi antar BUMN. Perusahaan negara yang bergerak di bidang asuransi akan meng-'cover.' "Tapi dasarnya profesional bukan tolong menolong," katanya menegaskan.

Gugat Balik

Soal dibatalkannya pailit anak usaha Telkom, Telkomsel, ia mengaku pihaknya belum menerima amar atas keputusan itu dari Mahkamah Agung (MA). "Tapi memang kami sudah mengetahuinya," ujarnya. Ke depan, ia mengaku kemungkinan besar akan menuntut balik PT Prima Jaya Informatika. Telkom akan menuntut balik secara perdata.

Pada awal November lalu, MA mengabulkan permohonan kasasi Telkomsel atas gugatan pailit yang dimenangkan Prima Jaya di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Ini otomatis membatalkan putusan pengadilan tingkat pertama (judex factie) yang memutuskan PT Telkomsel pailit karena tak membayar hutang Rp5,3 miliar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement