Selasa 13 Nov 2012 09:10 WIB

Perangi Kejahatan Maya, Presiden UEA Keluarkan Dekrit

Serangan Hacker
Foto: dw-world
Serangan Hacker

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Khalifa bin Zayed An Nahyan mengeluarkan dekrit untuk memerangi kejahatan maya, demikian laporan kantor berita resmi negeri itu, WAM, Senin (12/11).

Dekrit presiden tersebut menjadikan sebagai pelanggaran pidana kegiatan oleh siapa saja yang menciptakan atau mengoperasikan laman elektronik untuk mengirim, menyalurkan, menyiarkan atau mendorong di daring bahan pornografi, kegiatan judi dan setiap tindakan lain yang tidak seronok, kata WAM.

Aksi mata-mata maya dan terorisme maya melalui program perangkat jahat meningkat tajam di Timur Tengah dalam beberapa tahun belakangan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa pagi. 

Iran telah menegaskan program energi nuklirnya beberapa kali dijadikan oleh virus komputer. Teheran menuduh Amerika Serikat dan Israel sebagai pelaku serangan itu.

Pada 15 Oktober, produsen perangkat lunak anti-virus Rusia, Kaspersky, menyatakan telah menemukan program mata-mata maya yang diberi nama mini-Flame, dalam rujukan kepada virus lebih besar yang disebut Flame dan dirancang untuk ditujukan ke negara Timur Tengah.

Virus lain seperti Stuxnet dan Gauss juga dirancang untuk memata-matai transaksi keuangan di Timur Tengah atau menyerang lembaga di Iran khususnya.

Kaspersky tak bersedia mengomentari siapa atau organisasi apa yang berada di belakang peningkatan tajam serangan virus TI di wilayah tersebut.

Pada Agustus tahun ini, satu program perangkat jahat yang disebut Shamoon menyerang salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco, dan mempengaruhi 75 persen komputer pribadinya. Perusahaan gas alam Qatar, RasGas, juga diserang oleh virus yang sama.

CEO dan pendiri bersama Kaspersky, Eugene Kaspersky, mengatakan dalam konferensi International Telecommunication Union Telecom World di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 15 Oktober bahwa perang maya berlangsung penuh "dan kami menduga peristiwa itu akan meningkat pada 2013".

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement