Senin 12 Nov 2012 18:17 WIB

LIPI-JSPS Lakukan Riset Ekosistem Pesisir Asia Tenggara

  Pantai Sendang Biru.    (Erik Purnama Putra)
Pantai Sendang Biru. (Erik Purnama Putra)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Japan Society for Promotion of Science (JSPS) mengadakan penelitian bersama mengenai ekosistem pesisir di Asia Tenggara.

"Kerja sama berlangsung dari tahun 2012 hingga 2015," ujar Kepala Pusat Penelitian (P2) Oseonografi LIPI, Dr Ir Zainal Arifin MSc, di Jakarta, Senin.

Program kerja sama itu dinamakan "Coastal Ecosystem in South East Asia" (COMSEA). Riset bersama itu bertujuan untuk meneliti dan menganalisa proses fisik, keanekaragaman hayati, dan dinamika polutan di wilayah ekosistem pesisir.

"Enam negara terlibat dalam penelitian ini yakni Jepang, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam," katanya.

Sebagai salah satu bentuk kerja sama penelitian, hari ini digelar seminar bersama mengenai ekosistem pesisir, yang mempresentasikan sekitar 113 makalah--37 makalah di antaranya dipresentasikan secara oral oleh enam negara anggota COMSEA.

"Tujuan dilakukan seminar ini untuk menstimulasi diadakannya riset kelautan yang terintegrasi dan berbagi pengetahuan antarsesama peneliti," kata Zainal.

Deputi Bidang Relevansi dan Produktivitas Riset Kementerian Ristek Iptek Teguh Rahardjo, mengatakan kerja sama penelitian itu sangat penting untuk sistem kelautan yang ada di di kawasan Asia.

"Kami akui saat ini kondisi ekosistem tidak bagus. Tapi perlu juga diketahui bahwa tanggung jawab menjaga ekosistem tidak hanya tanggung jawab negara tersebut, tapi juga seluruh negara di dunia," ujar Teguh.

Sementara itu, Wenxi Zhu dari Unesco, mengatakan kerja sama penelitian itu sangat penting karena laut tidak mengenal batas negara dan terus bergerak. "Untuk itu perlu dilakukan penelitian secara bersama-sama," ujar Wenxi.

Beberapa makalah dipresentasikan dalam seminar itu antara lain "Physical Oceoanography" meliputi dinamika yang terjadi di lingkungan pesisir dan laut lepas, "Marine Biodiversity" meliputi plankton, macrophytes, ikan, dan benthos, "Marine Pollution" mencakup keberadaan berbagai bahan kimiawi berbagaya di lingkungan pesisir dan dampaknya kepada lingkungan, dan "Integrated Ecosystem Studies" berupa kajian ekosistem padang lamun secara terpadu di Malaysia.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement