REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Operator seluler PT Telkomsel menyiapkan rencana untuk lebih fokus menggarap bisnis digital pada 2013, seiring makin tingginya pertumbuhan pengguna layanan data dalam industri seluler di Indonesia.
Direktur Utama PT Telkomsel Alex Janangkih Sinaga kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengatakan, industri seluler di dunia, termasuk Indonesia telah mengalami perubahan besar, dari sebelumnya layanan suara dan pengiriman pesan singkat (SMS) ke arah layanan data (mobile broadband).
"Telkomsel harus mengambil peluang dari perubahan itu dengan fokus bergerak di bisnis digital," katanya setelah meresmikan Grapari ke-45 Telkomsel dan menyerahkan penghargaan kepada pelanggan ke-122 juta.
Didampingi Direktur Penjualan Telkomsel Mas`ud Khamid, ia mencontohkan beberapa layanan yang disiapkan antara lain "mobile advertising", "digital solutions", layanan "people to machine", atau "machine to machine".
"Nantinya kita tidak lagi hanya menghitung jumlah penduduk, tetapi juga mesin-mesin peralatannya, seperti mobil, sepeda motor atau elektronik. Artinya pelanggan seluler tidak hanya orang, tapi bagaimana mesin-mesin itu bisa dikendalikan melalui perangkat seluler," tambahnya.
Untuk menggarap bisnis digital, lanjut Alex, Telkomsel juga telah menyiapkan belanja modal atau investasi yang cukup besar untuk meningkatkan infrastruktur jaringan dan sarana lainnya.
"Nilai belanja modal baru akan diputuskan pada akhir tahun, tetapi yang jelas angkanya lebih besar dari tahun 2012," ujarnya.
Pada 2012, anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) ini mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 10 triliun, yang sebagian besar digunakan membangun infrastruktur layanan dan jaringan.
Hingga kuartal III-2012, operator seluler terbesar di Tanah Air itu telah mengoperasikan sebanyak 51.005 BTS, termasuk 13.413 Node-B atau BTS 3G untuk layanan data.
Dari sekitar 122 juta pelanggan yang ada saat ini, lebih kurang 51 juta pelanggan di antaranya merupakan pengguna layanan data.
Direktur Penjualan Telkomsel Mas`ud Khamid menambahkan, hingga akhir 2012, pihaknya menargetkan jumlah pelanggan bisa menembus angka 125 juta.
"Sementara pada 2013, jumlah pelanggan diproyeksikan tumbuh menjadi 137 juta. Untuk mengejar pertumbuhan pelanggan, kami telah memiliki 270 kluster dan 4.651 mikrokluster dari Sabang sampai Merauke untuk mendukung penjualan," ujarnya.