Senin 05 Nov 2012 18:54 WIB

Detak Bisa Tenagai Alat Picu Jantung

Jantung (ilustrasi).
Foto: www.kaheel7.com
Jantung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para peneliti sedang mencoba teknologi  pemanfaatan energi listrik dari detak jantung untuk menjalankan alat picu jantung, menurut peneliti asal Amerika Serikat.

Selama ini, pengguna picu jantung harus dioperasi setiap kali akan mengganti baterai alat tersebut. Tes menyatakan bahwa alat tersebut bisa memproduksi 10 kali lipat dari energi yang dibutuhkan.

Yayasan Jantung Inggris (The British Heart Foundation) mengatakan percobaan klinis dibutuhkan untuk menunjukkan bahwa alat ini aman digunakan oleh pasien.

Bahan piezoelectric menghasilkan energi listrik ketika bentuknya berubah. Piezoelectric digunakan dalam mikrofon untuk mengubah getar menjadi sinyal listrik. Peneliti di University of Michigan mencoba untuk menggunakan gerakan jantung sebagai sumber energi.

Dalam sebuah tes yang didesain dengan berbagai jenis detak jantung, listrik yang dihasilkan cukup untuk menjalankan alat picu jantung. Para penciptanya kini ingin menguji alat tersebut di jantung sebenarnya dan menggabungkannya ke dalam alat picu jantung komersil.

Dr Amin Karami mengatakan dalam sebuah pertemuan Asosiasi Jantung Amerika bahwa baterai alat picu jantung harus diganti setidaknya setiap tujuh tahun sekali.

"Banyak pasien adalah anak-anak yang hidup dengan alat picu jantung selama bertahun-tahun. Anda bisa membayangkan berapa banyak operasi yang tak perlu dia lakukan jika teknologi ini diimplementasikan," katanya seperti dikutip oleh BBC.

Prof Peter Weissberg, Direktur Pengobatan Yayasan Jantung Inggris, mengatakan: "Kemajuan teknologi baru-baru ini sangat berarti untuk para pengguna alat picu jantung karena mereka tidak perlu sering mengganti baterai," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement