REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Beberapa ilmuwa di National Institute of Geophysics and Vulcanology (INGV) di Roma, Selasa (16/10), mengatakan mereka telah mengidentifikasi jenis baru bakteri yang dapat digunakan untuk membawa obat ke dalam sel yang sakit.
Para ilmuwan di laboratorium paleomagnetisme INGC mengidentifikasi rangkaian kristal magnetit murni pada bakteri tertentu yang disebut 'Magnetobrivio blakemorei' --yang ditemukan oleh sekelompok ilmuwan AS di dekat mulut sungai Neponset di Massachusetts timur, Amerika Serikat.
Organisme tersebut, yang masing-masing kritalnya berukuran antara 20 dan 50 nanometer --lebih 10 kali diameter helix ganda pada DNA-- milik kelompok 'magnetotactic bacteria' yang ditemukan pada awal 1960-an. Bakteri itu berisi kristal yang sensitif terhadap ladang magnet Bumi,
tugas bagi penelitian paleomagnetisme INGV, kata Fabio Florindo kepada Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu malam.
Ia mengatakan magnotetactic bacteria adalah organisme yang mengembangkan nano-partikel yang dirangkum oleh membran yang dikenal sebagai 'magnetosomes'. Magnetosomes memungkinkan bakteri untuk mengorientasi diri mereka di sepanjang ladang magnet Bumi untuk bisa pindah ke lingkungan yang lebih mendukung.
Magnetosomes berisi komposisi oksigen-besi, magnetite, yang juga ditemukan pada organisme yang lebih rumit, seperti lebah madu, salmon dan burung merpati, dan diperkirakan memainkan peran mendasar dalam navigasi.