REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Saat produsen perangkat lunak anti-virus Rusia, Kaspersky Lab, mengumumkan temuan virus baru komputer yang diberi nama "Mini-Flame", sesama pendiri dan kepala pejabat pelaksana Eugene Kaspersky mengatakan perang global di dunia maya menjadi lebih canggih dan mengancam.
Ketika menyampaikan pidato utama dalam konferensi lima-hari Dunia Telekom ITU (Uni Telekomunikasi Internasional), yang diluncurkan Ahad (14/10) di Dubai, Uni Emirat Arab, Kaspersky mengatakan serangan maya terhadap per orangan, perusahaan dan pemerintah dalam beberapa tahun belakangan terjadi secara sistematis dan menjadi lebih canggih.
"Perang di dunia maya bergerak penuh dan kami menduga itu meningkat pada 2013," katanya.
Kaspersky Lab, yang bermarkas di Moskow, Rusia, adalah salah satu produsen utama perangkat lunak anti-virus di dunia. Menurut satu pernyataan perusahaan, Kaspersky mendeteksi 125.000 virus komputer setiap hari di seluruh dunia.
"Serangan virus jahat paling akhir di perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia Saudi Aramco, pada Agustus lalu memperlihatkan betapa tergantungnya kita hari ini pada Internet dan teknologi informasi secara umum, dan betapa rentannya kita," kata Kaspersky, yang ikut mendirikan produsen perangkat lunak anti-virus yang diberi namanya pada 1997.
Serangan terhadap Saudi Aramco, yang sempat melumpuhkan 30.000 komputer pribadi di dalam perusahaan tersebut, membuat Menteri Pertahanan AS Leon Panetta mengatakan pertama Iran "berada di belakang serangan virus itu" dan kedua dunia akan menghadapi Pearl Harbour maya. Ia merujuk kepada serangan udara Jepang terhadap armada Angkatan Laut AS di Hawaii pada 1941, tindakan yang menyeret Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia II.
Kaspersky menolak untuk menuding negara apa pun yang dapat berada di belakang serangan virus baru-baru ini di Timur Tengah. "Pekerjaan kami ialah mengidentifikasi peretas dan pelaku teror di dunia maya. Perusahaan kami seperti mesin sinar-X, yang berarti kami dapat memeriksa dan mengidentifikasi satu masalah, tapi kami tak bisa mengatakan siapa atau apa yang ada di belakang ini."
Ahad pagi, Kaspersky Lab mengatakan di dalam siaran pers bahwa perusahaan tersebut menemukan perangkat jahat baru dan memberinya nama "Mini-Flame" sehubungan dengan "virus flame". Program perangkat jahat adalah kutu perangkat lunak untuk mematai-matai komputer lain.
Di dalam pernyataan yang dikirim melalui surel, Kaspersky menggambarkan "Mini-Flame" sebagai "program jahat yang kecil dan sangat luwes yang dirancang untuk mencuri data dan mengendalikan sistem yang diserang selama operasi mata-mata maya yang terarah".
Iran pada Mei mengkonfirmasi satu virus yang disebut "Flame" menyerang komputer para pejabat senior dan kutu itu mengakibatkan hilangnya sangat banyak data di negeri tersebut.
Teheran menuduh Israel dan Amerika Serikat telah mengembangkan "Flame", sementara kedua negara itu menuduh Iran secara diam-diam membuat bom atom dengan kedok program energi nuklir.
Karena Timur Tengah bergerak memasuki pusat perang maya, Kaspersky menyaksikan pertumbuhan luar biasa di wilayah tersebut. Dalam kuartal pertama penjualan program anti-virusnya meningkat 35 persen dari tahun ke tahun.
Guna menghindari kerusakan global, Kaspersky mengatakan semua negara di seluruh dunia harus bekerjasama untuk memerangi perang maya dan terorisme maya.