REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Virus "Shamoon", yang menyerang perusahaan minyak Arab Saudi, ARAMCO, mungkin adalah serangan paling merusak yang dihadapi sektor bisnis tersebut sekarang ini, kata Menteri Pertahanan AS Leon Panetta, Kamis (11/10).
Saat berpidato di hadapan para pemimpin usaha di New York, Panetta menggambarkan virus itu sebagai canggih dan menyatakan serangan serupa beberapa hari kemudian menghantam perusahaan gas alam Qatar, Rasgas.
"Lebih dari 30.000 komputer yang diserangnya (di ARAMCO) dibuat tak berguna, dan harus diganti," katanya.
Ia mengatakan virus Shamoon meliputi proses rutin yang disebut "wiper", dengan code untuk beroperasi sendiri dan mengganti fail sistem penting dengan gambar satu bendera AS sedang terbakar. Virus itu juga menulis semua data nyata secara berlebihan di mesin dengan apa yang ia sebut data sampah.
"Bayangkan dampak satu serangan seperti ini yang dapat ditimbulkan pada perusahaan anda," kata Panetta sebagaimana dilaporkan Reuters --yang dipantau di Jakarta, Jumat malam. Ia menyerukan berbagai langkah guna meningkatkan pertahanan maya di negeri itu.