REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Demam "Gangnam Style" yang dipopulerkan oleh Park Jae Sang atau yang terkenal dengan nama panggung PSY telah menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru di Korea Selatan.
Secara signifikan, PSY telah meningkatkan ekspor budaya Negeri Gingseng ke seluruh dunia.
Data BBC menunjukkan budaya Korea, seperti musik pop, drama, hingga makanan khasnya telah menyumbang pendapatan negara mencapai lima miliar dolar AS setiap tahunnya.
Secara tak terduga, PSY saat ini menjadi bintang paling kuat di Korea yang menduduki peringkat nomor satu di bagan musik Inggris (UK Music Chart) dan nomor dua di US Billboard Hot 100. Bahkan, videonya ditonton di Youtube lebih dari 406 juta kali.
Terinspirasi dari Gangnam Style, perusahaan jejaring sosial Twitter bertekad memperluas profitnya di Korea Selatan. Twitter akan membuka kantor di sana. Fokus kerjasamanya adalah peluncuran fitur lokal dan membangun kemitraan dengan berbagai merek dan selebritis Korea Selatan.
"Korea adalah negara dimana kami melihat adopsi budayanya banyak yang dibawa ke Twitter melalui cara-cara yang energik. Kami tak melihat hal yang sama di negara lain," kata Wakil Presiden Twitter, Othman Laraki, seperti dikutip dari Yonhap News Korea, Jumat (12/10).
Demi meningkatkan pertumbuhan pendapatan Twitter dari dunia internasional, khususnya Korea, Twitter juga menggandeng Daum, portal internet kedua terbesar di Korea, serta LG Uplus, operator selular terbesar ketiga di Korea.
Di kantor barunya nanti, Twitter akan merekrut tenaga kerja lokal. Wakil Presiden Bidang Pengembangan dan Pemasaran Twitter untuk Asia Pasifik, James Kondo, mengatakan Twitter akan fokus memajukan usahanya dengan menggandeng mitra usaha lokal lainnya.
"Misalnya Samsung, selebriti, hingga lembaga bakat Korea untuk ekspansi K-Pop ke dunia barat," ujarnya dalam kesempatan sama.