REPUBLIKA.CO.ID,
Suara gamelan begitu nyaring terdengar, ditambah lantunan sinden, lengkap sudah alunan musik khas Jawa tersebut. Siapa sangka musik indah tersebut berasal dari perangkat IT seperti laptop, iPad dan tablet. Meski demikian, ketepatan nadanya serupa dengan alat gamelan yang asli.
Sekitar sepuluh orang memainkan jemarinya. Alunan nada pun nyaring terdengar dari perangkat elektronik dengan software yang dirancang khusus mengeluarkan bunyi alat musik Jawa tersebut. Elektronik Gamelan, atau e-gamelan, nama software yang diciptakan dan dimainkan para mahasiswa dan dosen Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.
Tim e-gamelan Udinus telah tampil di berbagai negara seperti Singapura, Malaysia, hingga Taiwan. Di nusantara, mereka telah tampil di acara pemerintahan Gubernur Jateng. Dalam bulan Oktober ini pun tim akan tampil di Istana Negara.
Sekretaris Komunitas e-Gamelan Udinus, Rahmatullah Muhamad Ikhsanuddin menuturkan, komunitas e-Gamelan baru terbentuk sekitar dua tahun lalu. Berawal dari penemuan aplikasi e-Gamelan oleh salah seorang dosen, mereka pun mulai.memperkenalkan gamelan dari sisi modern. "Ini penelitian dosen. Kita dibawah lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat. Berawal dari pemenangan lomba Muhibah Seni Kemendikbud," ujar mahasiswa Teknik Informatika tersebut.
Tujuan e-gamelan, kata Rahmat, ingin menarik minat pemuda terhadap musik tradisional. Mengingat saat ini pemuda lebih cenderung musik barat ketimbang musik asli daerah. "Untuk pertama kali memunculkan daya tarik melalui aplikasi iPad. Karena generasi muda mulai meninggalkan gamelan asli," tuturnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, komunitas tersebut pun memberikan ekstrakurikuler e-Gamelan di beberapa SMA di Semarang. Siswa SMA 7 menurut Rahmat yang telah tumbuh minat mereka akan gamelan. "Pengabdian masyarakat kita sudah isi ekatrakurikuler. Di SMA 7 sudah berkembang, tapi di SMA lain belum terlalu," kata Rahmat.
Menurut Rahmat, pada umumnya setelah menggunakan e-Gamelan, pemain dapat memainkan gamelan asli. Namun untuk menggunakan aplikasi tersebut tak perlu mengetahui alat musik Jawa tersebut meski pengetahuan dasar sekalipun. "Gak perlu tahu dasar gamelan. Kira-kira dua hari sudah bisa lancar main e-Gamelan. Bahkan basanya saat disuruh main gamelan asli, mereka (pengguna e-gamelan) bisa. Padahal mereka gak pernah sentuh gamelan asli," tuturnya.
Saat ini aplikasi e-Gamelan dapat diunduh di applestore. Cukup membayar USD 5,99, aplikasi tersebut dapat terinstall di gadget. Uang pembelian aplikasi pun menurut Rahmat digunakan untuk pelestarian gamelan asli. Setengah hasil penjualan diberikan kepada keraton Solo dan Jogja untuk perawatan alat musik gamelan. Adapun setengah pendapatan untuk biaya perekaman.
Beberapa jenis gamelan tak bisa dimainkan dalam aplikasi tersebut. Beberapa diantaranya yakni jenis gender, kendang dan rebab. Suara yang tak monoton, menurut Rahmat menjadi hambatan untuk ditiru nadanya.