Kamis 04 Oct 2012 22:23 WIB

Facebook Tembus Satu Milyar Pengguna

Facebook
Foto: antaranews.com
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Raksasa jejaring sosial Facebook membukukan rekor terbaru jumlah pengguna melampaui angka satu miliar. Pencapaian satu miliar pengguna ini disampaikan langsung pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, Kamis, di satu stasiun televisi Amerika Serikat.

Menurutnya, pengguna Facebook sejumlah satu miliar tersebut telah 'menyumbang' sebanyak 1,13 triliun likes, 219 miliar foto, dan 17 miliar lokasi yang pernah mereka datangi.

Facebook yang pertama kali diluncurkan pada 2004, saat ini tengah melirik pasar yang lebih besar untuk membangun basis pengguna yang lebih besar pula.

"Jika Anda membaca ini, terima kasih telah memberikan saya dan tim kecil saya kehormatan untuk melayani Anda," tulis Zuckerberg  dalam statusnya.

"Membantu miliaran orang terkoneksi satu sama lain, menakjubkan, dan sejauh ini menjadi hal paling membanggakan dalam hidup saya," tambah Zuckerberg.

Dalam statistik yang dirilis bersamaan dengan pengumuman dari Facebook, dikemukakan, hingga saat ini ada 600 juta pengguna yang mengakses Facebook via mobile. Jumlah ini meningkat sebanyak 48 juta dari angka 552 juta pada Juni 2012.

Namun, tak hanya pertumbuhan jumlah pengguna, pertumbuhan perusahaan berkelanjutan pun menjadi krusial saat Facebook berusaha untuk mempertahankan nilai perusahaan mereka, pasalnya nilai saham perusahaan mereka merosot menjadi 22 dolar AS dari 38 dolar AS.

Para investor akan terus berharap Facebook agar terus mencari cara menarik lebih banyak pengguna dari jumlah yang saat ini telah berhasil mereka capai.

"Untuk Facebook, tantangan utama sebenarnya tidak hanya untuk meningkatkan jumlah, angka, tetapi yang lebih penting lagi bagaimana menjaga kedalaman hubungan," ungkap Eden Zoller, analis teknologi dari Ovum.

Berdasarkan data dari socialbakers.com, persentase jumlah pengguna Facebook di seluruh dunia yakni 44,97 persen di Amerika Utara, 29,96 persen di Eropa, 33,92 persen di Amerika Selatan, 42, 14 persen di Australia dan Oseania, 6,68 persen di Asia, dan 5,15 persen di Afrika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement