Selasa 02 Oct 2012 10:56 WIB

Dampak Pemanasan Global, Ukuran Ikan Laut Menyusut

Rep: bambang noroyono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ikan-ikan di laut, ilustrasi
Foto: i09.com
Ikan-ikan di laut, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, COLUMBIA--Sekira 600 jenis ikan laut telah mengalami penyusutan ukuran. Peneliti dari Universitas British Columbia mengatakan penyusutan mencapai 14 sampai 24 persen dari kondisi normal hingga di 2050 mendatang.

Penyusutan itu adalah dampak berkurangnya kadar oksigen di laut, akibat dari pemanasan global. "Penyusutan ukuran tubuh (ikan) akan mempengaruhi ekosistem di laut," kata Ketua Tim Riset, William Cheung, seperti dikutip Dailymail, Senin.

Dia mengatakan pemanfaatan bahan bakar fosil, yang memicu pemanasan global membuat kehidupan mahkluk laut semakin sulit. Sebab kadar air yang semakin hangat menghambat sirkulasi oksigen yang penting bagi respirasi dan pertumbuhan ikan laut.

Air yang hangat, sambung dia akan mengurangi jumlah beban air, juga membatasi  bercampurnya oksigen dari lapisan permukaan air. Sedangkan zona hidup terbanyak ikan laut berada di lapisan air yang lebih padat karena campuran oksigen tersebut.

Meningkatnya suhu air laut dikatakan akan membuat ikan laut menjadi stres dan mempersulit metabolisme ikan. "Ikan akan bertambah besar jika mendapatkan oksigen yang cukup. Namun pada titik tertentu ikan akan berhenti untuk tumbuh," kata dia.

Tim peneliti yang dipimpinnya juga mengatakan telah terjadi migrasi ikan laut, dari yang semula terkonsentrasi di lautan tropis, menuju lautan yang bersuhu lebih dingin di wilayah kutub.

Di Samudera Hindia, sekira 24 persen populasi ikan laut telah bermigrasi ke lautan yang lebih dingin. Begitu juga yang terjadi di Atlantik, yang penurunannya mencapai 20 persen, dan terkecil habitat di Pasifik sekira 14 persen. Cheung meyakinkan penyusutan habitat laut memiliki efek besar, namun belum ditemukan dampaknya terhadap rantai makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement