Ahad 30 Sep 2012 02:00 WIB

Tengah Dikaji, Adopsi Teknologi Pemulihan Lingkungan Sungai di Korea

Aliran sungai Cihideung (ilustrasi).
Foto: Antara/Jafkhairi
Aliran sungai Cihideung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengkaji kemungkinan untuk mengadopsi teknologi pemulihan lingkungan Sungai Korea di Indonesia.

"Kami kaji untuk adopsi teknologi lingkungan dan strategi Korea dalam pemulihan Empat Sungai Utama di negara itu, di sini," kata Sekretaris Ditjen Cipta Karya, Kementerian PU, Dadan Krisnandar, di sela peringatan Dies Emas Teknik Lingkungan ITB, di Bandung, Sabtu.

Menurut dia, Korea dalam lima tahun terakhir telah berhasil memulihkan empat sungai utama di negara itu dari kotor dan kumuh menjadi bersih sehingga layak untuk air baku dan pariwisata.

"Dalam lima tahun itu, Korea telah mampu mengubah prilaku masyarakat sekitar sungai, tidak lagi buang sampah di sungai, tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan limbah industri dan rumah tangga," katanya.

Untuk itu, lanjutnya, berencana menerapkan hal serupa di Indonesia dengan melibatkan pihak terkait, seperti kementerian lingkungan hidup, para akademisi dan lainnya.

"Studi awalnya akan dimulai tahun depan, misalnya di Sungai Ciliwung Jakarta, Sungai Cikapundung Bandung, Sungai Musi Palembang dan beberapa titik sungai lainnya di Indonesia," katanya.

Bagi staf pengajar program studi teknik lingkungan-ITB yang juga Ketua Panitia Dies Emas Teknik Lingkungan ITB, Yuniarti, pihaknya sangat mendukung langkah kongkret semacam itu.

"Aneka teknologi lingkungan, sudah dimiliki bangsa Indonesia. Persoalannya, itu tak pernah diimplementasikan secara serius di Indonesia," kata Yuniarti.

Pertanyaan besarnya adalah, tegasnya, mengapa tren lingkungan hidup di Indonesia makin memburuk, padahal secara teori sebenarnya Indonesia sudah mampu mengatasinya.

"Jadi, perlu terobosan komprehensif antar pihak. Tidak lagi ada ego sektoral. Kesannya, selama ini, potensi dan kemampuan ada, tetapi tidak berhasil digerakkan dengan baik," katanya.

Untuk itu, tambahnya, dalam rangka peringatan 50 tahun kelahiran Program studi teknik lingkungan di Institut Teknologi Bandung (ITB), sejumlah agenda siap digelar.

"Mulai dari fokus grup diskusi kurikulum, seminar nasional lingkungan perairan Indonesia, lomba karya tulis ilmiah pelajar SMA se-Indonesia hingga lokakarya nasional serta Asia Pasifik Landfill Symposium di Bali," katanya.

Program studi teknik lingkungan ITB yang berada dibawah naungan Faultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB berdiri sejak 10 Oktober 1962.

Alumninya sudah lebih dari 1500 orang dan tersebar di berbagai perusahaan dan institusi baik lokal, nasional maupun internasional.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement