Senin 17 Sep 2012 17:40 WIB

As dan Inggris, Penggunduh Musik Ilegal Terbesar di Dunia

Melon, portal musik resmi
Melon, portal musik resmi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Studi yang dilakukan baru-baru ini mengemukakan Inggris Raya sebagai negara kedua yang banyak melakukan aktivitas ilegal di dunia maya

Data dari Musicmetric menyebutkan sebanyak 43.263.582 unduhan dilakukan di Inggris pada enam bulan pertama tahun ini.

Peringkat pertama penguduh ilegal adalah Amerika Serikat dengan jumlah 96.681.133 pada periode yang sama.Posisi berikutnya, Italia (33.158.943), Kanada (23.959.924), dan Brasil (19.724.522).

Studi itu juga mengemukakan kota  Manchester sebagai kota yang paling banyak melakukan pembajakan di Inggris.

Peneliti mengatakan setiap orang di kota itu mengunduh secara ilegal lebih banyak daripada penduduk di kota lain.

Menurut penelitan yang dilakukan Musicmettric selama pertengahan pertama tahun 2012, pengguna internet se-Britania Raya berbagi lebih dari 40 juta album dan single.

Sebuah grup industri mengatakan data tersebut menunjukkan bahwa pembajakan "menjadi masalah penting".

Data yang dikumpulkan secara independen oleh Musicmetric itu diyakini sebagai analisis terbesar  dalam hal pembajakan.

Analisis itu memonitor aktivitas global berkas di BitTorrent, perangkat lunak untuk mendapatkan berkas dengan cara mengunduhnya dari beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan.

Rilis data-data itu bertujuan untuk mengekang pengunduhan secara ilegal, misalnya memblokir situs populer pembajakan dan menghilangkan hasil pencarian dari Google.

Berdasarkan temuan Musicmetric, Ed Sheeran adalah penyanyi Inggris Raya paling sering dibajak karyanya pada pertengahan pertama tahun 2012.

Albumnya yang berjudul "+ (Plus)" yang dirilis tahun 2011 telah diunduh secara ilegal sebanyak  rata-rata 55.512 kali /bulan. Album itu juga merupakan unduhan terpopuler di 460 kota di Inggris raya.

Penjualan resmi album ini di Inggris Raya adalah 448.000 kopi, sehingga menjadi album populer keempat setelah Adele, Emeli Sande, dan Lana Del Rey.

Album terbaru Rihanna, "Talk That Talk", menjadi album paling banyak dibajak di dunia, sebanyak 1.228.313 pada semester pertama tahun 2012.

Menurut British Phonographic Industry (BPI), angka itu merupakan "efek signifikan dari investasi di bidang musik". "Berdasarkan data mereka, di Inggris raya ada lebih banyak unduhan ilegal daripada pembelian resmi," kata CEO BPI Geoff Taylor.

"240 juta lagu terjual secara legal. Banyak orang mennjadi sangat kaya dari mencuri milik orang lain. Itu salah, dan kami pikir musisi layak dibayar untuk apa yang telah mereka lakukan, sama seperti orang lain," katanya kepada BBC.

Sementara itu, Loz Kaye, pemimpin Pirate Party UK,  mengatakan keluhan dari label rekaman adalah "proteksionisme". "Kami perlu menghilangkan hambatan bagi seniman untuk terhubung dengan bisnis dan penggemar mereka," kata Kaye.

"Kebenarannya adalah,(angka-angka industri musik) mereka banyak mengeluh dengan fungsi internet dan fungsi ekonomi karena pemain-pemain besar tidak lagi dibutuhkan."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement