REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menyatakan masih mencari mitra yang tepat untuk meluncurkan kembali satelit, setelah kegagalan peluncuran Satelit Telkom-3 Agustus lalu. Pada 7 Agustus lalu, peluncuran Satelit Telkom-3 yang menggunakan roket milik Rusia di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, gagal dilakukan.
"Untuk mitra belum bisa kami katakan, namun bisa dibilang kami masih mencari yang terbaik. Karena kami bagaimana pun juga tetap memerlukan satelit sehingga 'Insya Allah' akan ada peluncuran tetapi model bisnis peluncuran itu akan ada penyempurnaan-penyempurnaan," ujar Wakil Direktur Utama PT Telkom Indra Utoyo di Jakarta, Rabu (5/9).
Indra mengatakan Telkom menyayangkan peristiwa hilangnya satelit milik Telkom itu karena persiapannya memakan waktu lama dan dana yang besar.
"Sedih juga harus hilang, karena persiapan peluncuran membutuhkan waktu 29 hari. Rencana awalnya kalau satelit yang hilang itu berjalan mulus, sebenarnya bisa mulai beroperasi Desember setelah stabilisasi orbit," ujar dia.
Menurut Indra, Sejauh ini Telkom masih terus menjalin komunikasi dengan Rusia, dan belum mendapatkan kemajuan informasi.
Dia menekankan tidak ada pelayanan yang terganggu pascahilangnya Satelit Telkom-3 awal Agustus 2012 sebab Telkom sudah memiliki satelit yang sebelumnya telah diluncurkan.
Saat ini Telkom masih berupaya mencari transponder pengganti, serta masih menjajaki kemungkinan kerja sama dengan pihak lain untuk meluncurkan satelit.