Selasa 28 Aug 2012 15:22 WIB

Apple Minta Delapan Produk Samsung Dilarang Beredar di AS

Rep: nur aini/ Red: Taufik Rachman
Samsung Galaxy S II
Samsung Galaxy S II

REPUBLIKA.CO.ID,CALIFORNIA---Apple bergerak cepat. Setelah memenangkan gugatan atas Samsung, Apple minta pengadilan Amerika Serikat melarang delapan produk Samsung beredar di pasaran setempat.   

Ke delepan produk Samsung yang dilarang beredar tersebut antara lain Galaxy S 4G, Galaxy S2 AT &T model, Galaxy S2 Skyrocket, Galaxy S2 T-Mobile model, Galaxy S2 Epic 4G, Galaxy S Showcase, Droid Charge dan Galaxy Prevail.

Sebelumnya, Apple menang atas tuntutan terhadap Samsung sehingga perusahaan asal Korea Selatan tersebut harus membayar 1,05 miliar dolar AS untuk menduplikat paten. Atas kemenangan itu, saham Apple naik 1,88 persen menjadi 675,68 dolar AS pada perdagangan di Wall Street, Senin (27/8).  

Apple telah menyampaikan permintaannya pada pengadilan distrik AS di San Jose, California sebagai sanksi awal, sementara sanksi permanen masih belum diputuskan. Pada saat bersamaan, Samsung juga meminta pengadilan untuk menghapuskan sanksi pada produk Galaxy Tab 10.1, setelah pengadilan tidak menemukan pelanggaran hak paten desain Apple untuk tablet iPad.   

Setelah kekalahan di pengadilan, saham Samsung turun 7 persen dalam perdagangan di Seoul. Angka penurunan itu merupakan yang terbesar dalam empat tahun terakhir. Pada 24 Agustus lalu, Pengadilan AS memutuskan Samsung melanggar hak paten Apple untuk perangkat mobile. Samsung mengajukan banding atas putusan tersebut.   

Analis mengatakan para investor khawatir keputusan tersebut berdampak pada penarikan sejumlah produk dari pasaran. Frost and Sullivan mengatakan para investor khawatir keputusan pengadilan dapat memengaruhi penggunaan teknologi Android dalam smartphones.

“Keputusan itu dalam beberapa hari ke depan akan berdampak lebih besar dari ekspektasi pasar, ada ketidakpastian lanjutan seperti kemungkinan larangan penjualan, “ ujar John Park dari Daishin Securities.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement