Kamis 09 Aug 2012 21:15 WIB

Telkom Siapkan Kontijensi Terkait Satelit Telkom 3

Telkom
Telkom

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk telah menetapkan langkah-langkah kontingensi terkait kegagalan orbit Satelit Telkom-3 yang diluncurkan dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, pada Senin (6/8).

Head of Corporate Communication and Affair Telkom Slamet Riyadi dalam keterangan tertulis Kamis, menjelaskan, rencana kontingensi merupakan prosedur operasional baku, tidak terkecuali untuk transponder satelit. "Untuk Satelit Telkom-3, langkah-langkah kontingensi sudah dilakukan sebelum satelit itu diluncurkan," katanya.

Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah mendaftar dan mengantisipasi permintaan, Telkom melakukan penyewaan satelit yang cakupannya kurang lebih sama dengan Satelit Telkom-3.

"Telkom akan selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan calon pelanggan. Selain itu, kami juga senantiasa menjaga kesinambungan pertumbuhan bisnis," tambah Slamet Riyadi.

Terkait terjadinya anomali peluncuran Satelit Telkom-3, lanjut Riyadi, Telkom telah mendapatkan penjelasan berdasarkan "preliminary calculation" yang diterima dari pihak ISS Reshetnev.

Dalam penjelasan itu disebutkan bahwa Satelit Telkom-3 saat ini melayang di ketinggian maksimum 5.014 kilometer, masih jauh dari ketinggian orbit yang diharapkan, yaitu 36.000 kilometer.

"Kemungkinan besar satelit tersebut sama sekali tidak akan dapat dipergunakan," ujarnya.

Sebelum hasil preliminary calculation diterima, Telkom telah mengambil langkah-langkah penanganan darurat dan mendesak untuk menjamin pelayanan dan operasional telekomunikasi kepada pelanggan tidak terganggu.

Slamet Riyadi menambahkan, Telkom saat ini mengoperasikan dan menggunakan beberapa satelit untuk melayani kebutuhan telekomunikasi pelanggan.

"Dari sisi keuangan, kejadian anomali peluncuran Satelit Telkom-3 juga tidak akan memberikan dampak signifikan, karena sepenuhnya telah diasuransikan," katanya menjelaskan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement