Rabu 08 Aug 2012 04:51 WIB

APJII Cekal Pornografi dengan Nawala

Stop pornografi, ilustrasi
Foto: yigidrip.wordpress.com
Stop pornografi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan Yayasan Nawala Nusantara (Nawala) bekerja sama dalam kerangka memfilter ragam konten-konten negatif mulai dari pornografi, perjudian online, penipuan, penyesatan (phising), perangkat lunak berbahaya (malware).

"Di balik kegiatan dan manfaat positifnya, internet juga memiliki potensi untuk hal-hal negatif. Ini (konten negatif) yang kita upayakan untuk memfilternya," kata Ketua Umum APJII, Sammy Pangerapan, di Jakarta, Selasa malam.

Menurut Sammy, diperkirakan 50 juta lebih pengguna internet di Indonesia ketergantungan dan memanfaatkan internet sebagai kegiatan positif, seperti membuka email, mengunduh dan mengunggah berkas/gambar/lagu/video, untuk hiburan (game online), atau sekadar pasang status memberitahu teman.

Namun di balik kegiatan dan manfaat positifnya, internet juga memiliki potensi untuk hal-hal negatif.

Untuk memperkecil dampak negatif tersebut, APJII memasang dengan memasang sistem penapisan internet DNS Nawala di exchange APJII (Indonesia Internet Exchange - IIX APJII).

"Pemasangan di IIX ini perlu karena di sinilah pusat pertukaran data antarpengguna/pelanggan ISP," ujar Sammy.

Dengan pemasangan DNS Nawala tersebut di IIX, maka secara otomatis akan memberikan manfaat bagi para ISP (Indonesia Service Provider) anggota APJII yang tersambung di exchange tersebut.

Sebab, konten-konten negatif dari pengguna atau pelanggan dari ISP yang melalui terminal (exchange) akan terfilter oleh system DNS Nawala tersebut sehingga pelanggan dari ISP lain bisa terhindar dari konten-konten negatif.

Dalam kerjasama ini, diutarakan Sammy, APJII menyediakan perangkat, layanan dan biaya operasional yang diperlukan dalam masalah filtering ini.

Sementara itu, Sekjen APJII Sapto Anggoro mengatakan, kerjasama antara APJII dan Nawala ini diharapkan dapat mengurangi potensi efek negatif internet terutama kepada generasi muda yang merupakan generasi pengguna internet terbesar.

"Kerja sama ini tidak ada kaitannya dengan bulan puasa. Namun, lebih dari itu dari waktu ke waktu APJII berkewajiban melindungi anggota dan pelanggan yang notabene masyarakat Indonesia dari konten-konten negatif tersebut," ujar Sapto.

Ia mengakui, kerjasama dengan Nawala ini bukan satu-satunya yang dilakukan APJII dalam upaya untuk keamanan jaringan internet. Tetapi APJII juga sudah bekerjasama dengan Indonesian Security Incident Response Team (ID-SIRTI) dan Indonesian Cyber Task Force Center (ID-CERT) yang aktif memberikan data abuse.

DNS Nawala yang saat ini dikelola oleh Yayasan Nawala Nusantara, sejak tahun 2009 merupakan sistem penapisan internet berbasis teknologi DNS yang telah digunakan secara meluas di kalangan pengguna langsung, maupun oleh kalangan ISP/Provider baik di dalam dan di luar negeri.

APJII sendiri yang sudah berdiri sejak tahun 1996, saat ini anggotanya terdiri dari 250 perusahaan se-Indonesia, besar dan kecil.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement