Kamis 19 Jul 2012 13:28 WIB

Twitter Berbayar Menggeliat di Pekanbaru

Logo baru Twitter
Logo baru Twitter

REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU--Bisnis memanfaatkan teknologi mikroblog Twitter mulai berkembang di Kota Pekanbaru, Riau dan bisa meraup omzet puluhan juta Rupiah per bulan.

Pengelola manajemen teknologi internet Netrivo, Edi Lim, di Pekanbaru, Kamis mengatakan omzet bisnis twitter berbayar yang digelutinya berkisar Rp 40 juta-Rp60 juta per bulan.

"Padahal baru berjalan sekitar sembilan bulan," katanya.

Ia menjelaskan, bisnis twitter berbayar di Pekanbaru memang tergolong baru dan jauh tertinggal dari kota besar seperti Jakarta. Namun, ia optimis bisnis berbasis teknologi informasi ini masih berpeluang hingga lima tahun kedepan.

"Berkembangnya bisnis twitter berbayar ditunjang dengan perkembangan teknologi dan kekuatannya untuk menjangkau lebih luas dari media yang sudah ada, seperti misalnya iklan di koran," katanya.

Edi bersama Dedy Ong, rekannya di Netrivo kini mengelola belasan akun twitter yang rata-rata memiliki lebih dari 600.000 pengikut (follower). Layanan akun itu ada yang berfungsi sebagai kanal berita dan informasi hingga sebagai "buzzer" seperti di akun @areadewasa dan @areawanita.

"Sekarang, konsumen yang mencari kami untuk memasangkan iklan dan jasa lainnya," ujar Edi.

Dedy Ong menambahkan, ada tiga jasa layanan yang hingga kini kerap digunakan dalam bisnis twitter berbayar. Pertama adalah pariwara atau iklan produk, kemudian layanan pencitraan untuk publik figur agar bertambah jumlah pengikutnya, dan terakhir adalah penjualan akun twitter.

"Klien kami ada yang berupa publik figur dan artis," katanya. Ia mengatakan, potensi bisnis yang terus berkembang itu membuat mereka serius menggarapnya dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari enam orang mulai dari di Pekanbaru hingga luar daerah lainnya seperti di Yogyakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement