Ahad 15 Jul 2012 03:30 WIB

Ke Bulan Andalkan Roket Rusia

Rep: rahmad budi harto/ Red: M Irwan Ariefyanto
Supermoon, kondisi di mana bulan purnama penuh akan terlihat lebih besar dan lebih terang ketimbang purnama lain, hingga mencolok saat berada di cakralawal
Foto: 9news.com
Supermoon, kondisi di mana bulan purnama penuh akan terlihat lebih besar dan lebih terang ketimbang purnama lain, hingga mencolok saat berada di cakralawal

REPUBLIKA.CO.ID, Butuh waktu 2,5 tahun bagi Excalibur Almaz untuk mengembangkan teknologi yang dibutuhkan, serta untuk memperbaiki wahana antariksa bekas Uni Sovyet yang sudah mereka miliki.

Excalibur telah membeli empat kapsul Almaz Sovyet buatan tahun 1970-an yang mampu menampung tiga awak sebagai wahana untuk misi pergi dan pulang antariksa- Bumi atau disebut reusable return vehicle (RRV). Mereka juga telah membeli dua wahana Salyut Rusia seberat 29 ton dengan kapasitas ruang 95 meter kubik sebagai stasiun luar angkasa.

Armada antariksa yang dimiliki Excalibur ini setara dengan modul utama stasiun antariksa Mir milik Sovyet atau modul Zarya di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Pe luncuran RVV ke antariksa di rencanakan menggunakan roket Soyuz-FG milik Rusia dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Sementara, wahana Salyut akan digotong oleh roket Rusia yang lebih besar, Proton.

Excalibur Almaz juga mempertimbangkan penggunaan roket lain seperti Falcon-9 milik SpaceX, namun menunggu sampai roket swasta itu benar-benar teruji dalam banyak misi. Roket Soyuz-FG akan membawa kapsul RRV seberat tiga ton untuk men capai wahana Salyut yang lebih dulu diluncurkan dan mengorbit Bumi. Setelah kapsul RRV bergandengan dengan Sal yut, maka tiga awaknya pindah ke stasiun antariksa itu dan memulai perjalanan ke Bulan.

Wahana Salyut akan menggunakan propulsi eletrik dengan efek Hall untuk terbang ke Bulan, sebuah sistem propulsi yang memanfaatkan dorongan ion yang diakselerasi dalam medan listrik. Sumber listriknya dari panel sel surya Salyut. Propulsi asli Salyut adalah roket biasa berbahan bakar asam nitrit dan hidrogen peroksida. Buseck Space Propulsion dari Massachusetts, AS, digandeng Excalibur untuk mengembang kan propulsi elektrik yang berdaya 100 ribu watt.

Selain itu, Excalibur juga harus berinvestasi untuk pengembangan komputer pengendali penerbangan digital untuk mengganti avionik tua era Sovyet di kapsul RRV dan Sal yut, pengembangan sistem pendukung kehidupan, dan sistem propulsi roket terbaru. Excalibur telah membelanjakan 150 juta dolar AS untuk pengembangan sistem roket propulsi yang akan mendorong RRV di antariksa dengan menggandeng EADS Astrium. Kontraktor lain Excalibur Almaz adalah Mashinostroyenia, perusahaan industri militer Rusia.

Namun, Dula menegaskan bahwa penggunaan wahana antariksa tua yang dimodernisasi telah mampu menghemat biaya pengembangan dan rekayasa teknik sebesar dua miliar dolar AS. Apalagi, Excalibur Almaz juga bakal menyewakan wahana antariksa mereka kepada badan antariksa nasional yang ingin melakukan misi riset. Dula membuka harga 225 juta dolar AS untuk jasa tanpa awak. Sementara untuk misi berawak harganya sekitar 495 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement