REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT INTI menargetkan pengerjaan megaproyek `Trade In Trade Off" (TITO) atau modernisasi jaringan PT Telkom dari saluran tembaga menjadi jaringan serat optik, tuntas pada akhir 2012.
"Target kami, pengerjaan proyek TITO itu terelesaikan pada akhir 2012," kata Direktur Coorporate Services PT INTI Tikno Sutisna di Bandung, Selasa.
Proyek TITO merupakan proyek nasional PT Telkom dalam memodernisai jaringan telepon yang ada dengan menggunakan serat optik dengan target mampu meningkatkan kapasitas layanan, khususnya untuk jaringan broadband.
Tikno menyebutkan, perusahaan BUMN itu telah melakukan upaya untuk merealisasikan percepatan penuntasan pengerjaan proyek strategis untuk telekomunikasi di Indonesia terebut yang telah bergulir sejak 2011. "Jangka waktu proyek itu lima tahun, dan kami berupaya untuk lebih cepat," katanya.
PT INTI menerima tiga Purchase Order (PO) dari PT Telkom yakni untuk melakukan modernisasi delapan sentra telepon otomatis (STO). Sebagian proyek itu di DKI Jakarta, sisanya di Surabaya. "Sudah mencapai 75 persen, final PO ke-3 akan diserhakan pada 27 Juli mendatang," katanya.
Sementara itu Direktur Operasi PT Inti Dayu Rengganis menyebutkan, pengerjaan proyek tersebur dilakukan sesuai dengan kebutuhan jaringan dari PT Telkom untuk mengganti jaringan tembaga dengan menggunakan serat optik yang memungkinkan layanan internet berkecepatan tinggi.
"Proses pemindahan itu masih berlansung, tapi pemindahan jaringan voice ke jaringan baru itu sudah beres," katanya.
Meski pengerjaan PO ke-3 masih berlangsung, namun menurut Dayu Rengganis pihaknya sudah mengerjakan PO ke-4 untuk pengerjaan empat unit STO dan PO ke-5 yakni tujuh STO. "Total yang sudah dikerjakan saat ini sebanyak 21 STO," katanya.
Untuk mendukung kinerja perusahaan dalam pengerjaan berbagai program dan proyek, PT INTI melakukan perekrutan sumber daya manusia (SDM) antara lain para sarjana teknik di bidang telekomunikasi