REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan migrasi televisi analog ke digital hendaknya tidak saling mematikan. Namun harus bisa sinergi sehingga saling menguntungkan.
Hal itu diungkapkan Sultan HB X dalam sambutan tertulis yang dibacakan Cipto Hari Wibowo, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) DIY pada seminar peringatan HUT ke 27 Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta, Sabtu (7/7). Hadir Menteri Kominfo Tifatul Sembiring sebagai keynote speech sebelum seminar.
Dikatakan Sultan, migrasi televisi analog ke digital yang dimulai tahun 2007 bisa mengancam keberadaan televisi komunitas. Sebab televisi komunitas akan ditinggal penontonnya. "Karena itu, seharusnya panyiaran digital tidak mematikan televisi komunitas," kata Sultan.
Sementara Tifatul Sembiring mengungkapkan saat ini Indonesia sedang menuju sebagai negara maju dan modern tahun 2045. Pada masa ini teknologi informasi memegang peranan yang sangat penting. Karena itu telah dibuat road map tahapan-tahapan untuk menuju ke tahun 2045.
Untuk menuju ke Indonesia yang modern harus dipersiapkan tenaga kerja yang mumpuni di bidang IT. Sebab bisnis di bidang IT sangat besar setiap tahunnya mencapai Rp 400 triliun. "Saat ini belum banyak anak bangsa yang menciptakan hardware dan software," kata Tifatul Sembiring.