Senin 02 Jul 2012 14:28 WIB

The Scream, Israel Tembak Demonstran dengan Peluru Sonik

The Scream (ilustrasi)
The Scream (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Senter besar dengan sekaligus berfungsi sebagai pentungan, ponsel kotak dengan gelombang nyeri. Dunia kini diisi dengan senjata tak-mematikan, piranti yang digunakan untuk mengganggu dan membubarkan musuh. Kini Israel tengah membidik versi senjata lain, bernama 'The Scream" (Jeritan).

Menurut laporan Jerusalem Post, pasukan Israel kini tengah menguji coba senjata kurang-mematikan kepada para protestan Palestina dengan gerakan intifadahnya, melempar batu. The Scream adalah kendaraan yang memiliki peluncur sonik yang menembakan berulangkali gelombang suara kepada target, membuat mereka pusing dan mual.

Penggunaan Scream, menurut Post, ialah bagian dari upaya melawan aksi demonstrasi yang digagas oleh Mayor Jenderal Avi Mizrahi dari IDF (Pasukan Pertahanan Israel). Ia memang mengutamakan penggunakan lebih banyak senjata kurang-mematikan terhadap demonstran Palestina untuk menekan risiko kematian tak disengaja yang bisa mengakibatkan demo lebih meluas akibat kedukaan oleh warga Palestna.

Penggunaan Scream di pos pengecekan, Qalandia oleh IDF sebenarnya bukan kali pertama. Israel sebelumnya pernah menggunakan penembak sonik, satu kali, yakni pada 2005. Saat itu IDF mengerahkan Scream dalam protes terhadap pendirian tembok pembatas, yang kemudian berakhir rusuh

Sistem anti-huru-hara yang digunakan pada 2005 itu diciptakan olehElectro-Optics Research & Development Ltd. Perusahaan itu kemudian memanggil ciptaannya 'SHOPHAR The Scream'. Itu adalah terompet tanduk yang digunakan dalam seremoni agama Yahudi.

SHOPHAR mengandalkan tumpkan 36 tanduk heksagonal untuk menembakkan suara terkonsentrasi dengan radius 75 meter. Tidak jelas apakah semua sistem yang dimilik Israel untuk senjata itu sama, atau senjata tetapi dengan nama-nama serupa.

Apa pun itu, teknologi dibalik senajta itu bukanlah barang baru. Piranti Akustik Jarak Jauh (LRAD) penembak sonik dengan jangkauan lebih jauh telah digunakan sebagai senjata antihuru-hara dan antibajak laut, saat ini sudah digunakan selama bertahun-tahun. LRAD yang terlihat mirip wajan datar melekat pada putaran, mampu menembakan balok suara dengan kekuatan 150 decibel, yang mampu menggetarkan tengkorak dari kejauhan dengan jarak maksimal 300 meter.

Kapal-kapal seperti Maersk Alabama dan jaringan kapal pesiar MSC Melody telah menggunakan itu untuk menghalau gerombolan bajak laut yang mendekat  ketika mereka tengah transit di perairan berbahaya, kawasan lepas pantai Somalia.

Namun salah satu senjata versi Israel, dinama The 'Thunder Generator' ialah penembak sonik yang begitu keras hingga bisa membuat seseorang mati akibat tembakan suaranya. Mesin tersebut menggunakan gas petroleum cair untuk membuat ledakan keras--terus menerus selama 100 menit--seperti mengulang-ulang suara granat flashbang.

Senjata itu untuk mengintimidasi dalam jarak 50 meter. Namun, desainer Thunder mengingatkan, bila seseorang berdiri dalam jarak 10 meter maka ia bisa mengalami cedera permanen atau bahkan terbunuh.

sumber : Wired
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement