REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan varietas pisang unggul. Varietas pisang unggul tersebut diperoleh dengan menyilangkan pisang madu dengan pisang emas.
“Jika pisang madu berhasil disilangkan dengan pisang emas maka akan mendapatkan varietas pisang baru yang kualitas unggul baik dari segi rasa, ukuran ,dan tahan lama terhadap hama terutama hama,” kata Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi, Dr Witjaksono, Selasa (19/6).
Witjaksono mengatakan pisang Indonesia berdasarkan data dari FAO tahun 2010 menduduki peringkat No 6 di dunia. Melihat hal tersebut maka potensi pengembangan penelitian pisang Indonesia untuk mendapatkan varietas pisang yang unggul cukup besar.
“Jika pisang yang dikembangkan dari tetraploid menjadi triploid maka akan bisa mengembangkan pasar pisang Indonesia,” ujar Witjaksono.
Witjaksono menjelaskan pengembangan varietas pisang unggul Indonesia saat ini dilakukan dengan persilangan antar pisang untuk mendapatkan parental (indukan) pisang yang hanya memiliki sifat-sifat unggul.
“Saat ini sedang membuat indukan yang bagus dengan persilangan agar sifat bagus digabung jadi satu. Jadi, ditemukan induk pisang baru yang tidak hanya ukurannya bagus tapi juga tahan terhadap hama,” jelas Witjaksono.
Wakil Kepala LIPI, Endang Sukara, mengatakan penelitian tentang pisang tidak hanya terbatas pada penemuan varietas unggul saja, tapi juga kemudian akan dikembangkan untuk diversifikasi pangan.
“Indonesia memiliki banyak tanaman yang menyimpan karbohidrat tidak hanya pada akar atau batang tapi juga di dalam buah. Salah satunya adalah pisang. Hanya saja kita masih minim dalam teknologi untuk mengolah bagian tanaman lain yang mengandung karbohidrat menjadi bahan pangan yang dapat dikonsumsi,” ujar Endang.
Endang menambahkan terdapat banyak jenis pisang di Indonesia. Hal itu dapat menjadi potensi yang besar untuk diolah terutama dalam rangka diversifikasi pangan. "Pisang di Indonesia sangat besar variasi diversitynya. Potensi yang besar untuk diversifikasi pangan,” kata Endang.