REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sukses menggarap sektor perbankan, PT. Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) semakin percaya diri untuk masuk ke sektor Migas.
''Setelah selama 24 tahun terakhir sukses menjadi market leader untuk solusi ICT untuk industri perbankan, kami akan fokus ke sektor migas,'' kata General Manager Data Communications Commerce Lintasarta Herry Waldi Wilmar.
Herry menyatakan sukses yang diraih Lintasarta menggambarkan kelebihan yang dimiliki. Karena, tidak semua provider ICT bisa sukses di perbankan.
”Solusi ICT di perbankan itu identik dengan mission critical applications, layanan 24x7, coverage dan tenaga ahli dibelakangnya” tambah Herry. Hal tersebut didukung dengan variasi layanan ICT seperti Data Communications, Internet & Value Added Services.
Bagaimana dengan pasar ICT sektor migas, apa persamaannya dengan sektor perbankan? Herry menjelaskan bahwa sektor migas membutuhkan network yang bisa mendeliver mission critical application dari lokasi hulu sampai ke hilir, seperti menginformasikan data 2D/3D seismic, peta topografi, komunikasi data, e-mail, voice, video conference hingga CCTV.
Memperhatikan lokasi pengeboran minyak, baik onshore maupin offshore, Herry menyatakan pihaknya telah memiliki solusi, yakni VSAT. ”Untuk urusan VSAT, Lintasarta telah mengelola lebih dari 11.000 remote VSAT di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Mulai VSAT untuk kebutuhan ATM di sektor perbankan, Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan milik pemerintah, monitoring CCTV di perkebunan, hingga komunikasi onshore/offshore di sektor migas.
Herry menambahkan bahwa Lintasarta Mobile VSAT sudah mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan migas. Teknologi yang digunakan adalah SCPC VSAT & IP VSAT, didukung oleh platform Fix dan Gyro (maritime).
Lintasarta Mobile VSAT diklaim memiliki sejumlah keunggulan. Antara lain One Stop Shopping, di mana Lintasarta sudah memberikan layanan Mobile VSAT lengkap beserta transponder, backhaul, dan layanan lainnya yang bisa melengkapi seperti Internet, dan lain-lain.
Selain solusi yang bersifat jaringan maupun infrastruktur, kebutuhan Business Continuity Plan (BCP) bagi sektor migas pun dapat dipenuhi melalui solusi Lintasarta Data Center yang saat ini telah tersedia di 3 lokasi, yaitu Jakarta, Bandung & Jatiluhur.
”Dengan meng-outsource-kan Data Center ke kami, klien akan mendapatkan biaya jaringan yang lebih efisien, tidak ada CAPEX untuk membangun Data Center berstandar internasional, OPEX yang optimal, dan memperoleh Single-Point-of-Contact” tambah Herry. Ia optimistis, Lintasarta akan membukukan sukses di sektor migas.