REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Hewlett Packard Company, berencana memberhentikan sekitar 27.000 karyawan atau sekitar delapan persen dari jumlah tenaga kerjanya, pada 2014.
Pemangkasan dilakukan untuk menghemat biaya sebesar 3,5 milyar dolar Amerika Serikat per tahun. Pemangkasan ini juga akan berakibat pada kenaikan saham sebesar sebelas persen.
Perusahaan mengatakan pemutusan hubungan kerja berfokus pada pensiun dini. Produsen komputer terbesar di dunia ini mempekerjakan 300.000 orang di seluruh dunia.
Rabu lalu, mereka mengalami penurunan keuntungan sebanyak 31 persen di kuartal kedua dan tiga persen pendapatan dibanding tahun lalu.
Kepala Eksekutif Meg Whitman mengatakan, sperti yang dikutip dari laman berita Reuters, "Pemberhentian kerja berdampak pada kehidupan seseorang. Tapi, dalam kasus ini, pemberhentian sangat penting bagi kelangsungan perusahaan."
Whitman mengatakan sepertiga karyawan yang diberhentikan berada di Amerika Serikat. Perusahaan akan terkena pretax charge sebesar 1,07 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun anggaran ini akibat PHK tersebut.
Ia berpendapat krisis Eropa merupakan pukulan bagi bisnis HP. Pendapatan bersih kuartal kedua HP menurun dari 2,3 milIar dolar Amerika Serikat tahun lalu menjadi 1,59 milyar dolar Amerika Serikat.
Whitman pada sisi lain mengatakan perusahaannya berencana mengeluarkan komputer tablet akhir tahun ini. "Kami akan meluncurkan tablet dengan Windows 8 musim liburan," katanya.
Tablet ini merupakan keluaran kedua bagi HP. Produksi HP TouchPad dihentikan setelah tujuh minggu penjualan akibat permintaan rendah.