REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini, berbagai penelitian menyebutkan bahwa penggunaan telepon seluler (ponsel) berdampak buruk bagi kesehatan. Namun, sampai sekarang tak ada bukti yang meyakinkan atas bahaya ponsel bagi kesehatan. Hal tersebut terkuak dalam pengkajian komprehensif atas bukti ilmiah soal ponsel yang dikeluarkan Kamis (26/4) yang dilansir AFP, kemarin.
Studi itu dilakukan Health Protection Agency (HPA) yang merupakan kelompok penasehat independen atas radiasi non-ion. Penelitian itu tidak mendemonstrasikan penggunaan ponsel yang dapat mengakibatkan tumor otak atau berkorelasi atas jenis kanker lainnya. Pengkajian itu hanya mengatakan luasnya pengawasan atas bukti penggunaan ponsel.
HPA juga merekomendasikan penggunaan ponsel berlebihan oleh anak-anak diminimalkan. "Hasil studinya secara keseluruhan tidak menunjukkan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan tumor otak atau kanker jenis lainnya," kata kelompok studi itu.
Bukti-bukti yang ada, kata penelitian itu, memperlihatkan bahwa luas paparan frekuensi radionya di bawah tingkat yang disarankan. Hal itu tidak mengakibatkan satu gejala kesehatan pada manusia.
Laporan studi itu mengkaji berbagai penelitian ilmiah atas paparan bidang frekuensi elektromagnetik yang dihasilkan ponsel dan peralatan nirkabel, seperti wifi, juga televisi dan radio transmisi. Studi itu memperlihatkan bidang frekuensi radio yang tidak dapat dideteksi oleh manusia, termasuk mereka yang melaporkan dirinya sensitif terhadap paparan frekuensi radio tersebut.
Studi itu menambahkan bahwa penelitian atas efek jangka panjangnya ternyata ada pembatasan. Selain itu, disebutkan bahwa tak ada bukti sampai sekarang soal dampak negatifnya terhadap kesehatan.
Anthony Swerdlow, pimpinan kelompok tersebut mengatakan, "Tak ada bukti yang meyakinkan atas paparan frekuensi radio atas dampak kesehatan pada orang dewasa atau anak-anak, tapi selama lebih dari 15 tahun penggunaan ponsel, kami hanya punya sedikit informasi soal itu."
Dia berpendapat, tetap diperlukan pengamatan lebih luas lagi atas masalah penggunaan ponsel ini. "Hal ini akan kita lakukan di masa datang." HPA juga menanggapi bahwa kelompok itu bakal terus memberikan masukan soal pendekatan tindakan pencegahan dan melakukan penelitian ilmiah lebih jauh lagi.