REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertumbuhan jumlah aplikasi lokal dalam ponsel terus berkembang setiap tahun. Fakta ini menandakan Indonesia berpotensi menjadi produsen utama aplikasi ponsel dunia.
Developer manager Nokia South East Asia, Narenda Wicaksono mengatakan saat ini saja, sejak 2011 silam, jumlah aplikasi lokal yang tersedia di Ovi Store mencapai 3.000 aplikasi. Jumlah ini tentu bakal bertambah pada tahun 2012.
"Kami masih dalam rekap, sehingga diprediksikan jumlah aplikasi lokal mencapai lebih dari 3.000 aplikasi," kata dia di Jakarta, Kamis (26/4).
Menurut Narenda, jumlah itu jelas menandakan potensi yang dimiliki para developer muda Indonesia. Mereka, kata dia, memiliki kemampuan yang luar biasa. Sebabnya, Nokia tak berhenti untuk terus memantau perkembangan tersebut, dengan terus mendorong para developer muda untuk terus berkarya.
"Aplikasi Indigo Theme Art7 misalnya, melalui tema batik sudah diunduh 1 juta lebih di seluruh dunia dan Indonesia. Artinya, potensi itu ada, tinggal bagaimana mendorong mereka untuk terus mengeluarkan aplikasi-aplikasi lain yang tak kalah menarik," ujarnya.
Narenda mengungkap untuk mendorong itu tentu pihak produsen ponsel harus membuat jalan bagi para developer untuk berkarya. Harapannya, melalui dorongan ini menciptakan citra bahwa Indonesia tidak hanya sebatas berperan sebatas konsumen tetapi perlu seimbang dengan posisi sebagai produsen.
Untuk itu, kata Narenda, ke depan Nokia bakal menggelar kompetisi Lumia Advance Demand. Dalam kompetisi ini, Nokia tidak hanya mendorong para developer untuk berkarya tetapi juga memancing konsumen untuk juga berperan menjadi provokator.
"Dengan peran tersebut, para developer kita dapat tertantang untuk membuat aplikasi yang konsumen inginkan dalam ponsel mereka," katanya.
Seperti diberitakan, data yang dirilis Allied Bussiness Intelleigen (ABI) yang dikutip Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyebutkan jumlah aplikasi yang diunduh ponsel di seluruh dunia tahun 2011 mencapai 29 miliar aplikasi. Jumlah ini naik 200 persen dari tahun sebelumnya, dengan jumlah 9 miliar aplikasi yang diunduh.
Merujuk dari data tersebut dapat dipastikan, Indonesia memiliki peluang untuk berbicara dalam pengembangan aplikasi lokal dalam negeri. Dengan jumlah penduduk demikian besar, lalu diimbangi dengan teknologi yang ada tak mustahil Indonesia bakal menjelma menjadi salah satu produsen aplikasi ponsel dunia