REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) mengalokasikan investasi sebesar Rp 8,6 triliun-Rp 9,6 triliun untuk mengimplementasikan teknologi konvergensi.
"Dana investasi untuk membangun infrastruktur implementasi konvergensi tersebut, setengah atau sekitar 50-60 persen dari total belanja modal (capital expenditure/capex) 2012 yang mencapai sekitar Rp 16 triliun," kata Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah, usai sosialisasi, seminar dan pameran konvergensi di Jakarta, Rabu.
Konvergensi adalah perpaduan teknologi dan rantai nilai (value chain) dari industri telekomunikasi, teknologi informasi, penyiaran, konten, beserta industri ikutannya, sehingga konsumen dapat memperoleh layanan yang terpadu sesuai kebutuhan.
Menurut Rinaldi, implementasi konvergensi yang dilakukan Telkom diharapkan semakin memudahkan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Selain layanan konvergensi, Telkom saat ini sedang mengembangkan Indonesia Wifi, sebagai bagian dari kemudahan yang ditawarkan Telkom kepada pelanggan.
Melalui Indonesia Wifi, pelanggan akan diberikan kecepatan akses data yang lebih tinggi dibandingkan layanan internet Speedy maupun seluler.
"Saat ini Telkom baru membangun akses point Indonesia Wifi di beberapa daerah seperti Batam dan DKI Jakarta. Adapun di Jakarta baru terdapat 300 akses point," papar Rinaldi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika