Selasa 03 Apr 2012 03:27 WIB

Kapasitas Telkomsel Melonjak Lima Persen Selama Demo BBM

Demo BBM (ilustrasi)
Foto: antara
Demo BBM (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Makassar - Perusahaan jasa telekomunikasi PT Telkomsel wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampapua) mengaku mengalami peningkatan kapasitas jaringan sekitar lima persen selama aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak.

"Selama sepekan unjuk rasa penolakan kenaikan harga BBM itu ada peningkatan kapasitas jaringan dan peningkatannya itu sekitar lima persen dari hari-hari biasanya," ujar Head of ICT Network Management Sulawesi and Papua Division, Andrias Indra di Makassar, Senin (2/4).

Ia mengatakan, peningkatan itu terkait banyaknya masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan unjuk rasa.

Umumnya, para warga yang mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan layanan dari operator telepon selular ingin mendapatkan informasi titik aksi unjuk rasa sehingga pengguna jasa bisa menghindari titik-titik aksi tersebut.

"Banyak pengguna operator itu mencari tahu dimana saja titik aksi unjuk rasa supaya bisa menghindari aksi unjuk rasa itu. Beberapa cara yang dilakukan yakni menggunakan fasilitas voice (suara) SMS dan layanan data internet," katanya.

Andrias Indra menuturkan, penggunaan kapasitas PT Telkomsel dari persentase 100 persen itu umumnya digunakan maksimal hingga 80 persen.

Dengan penggunaan kapasitas 80 persen ini, para pengguna jasa akan menikmati semua layanan tanpa adanya gangguan jaringan. Berbeda dengan penggunaan diatas 80 persen, akan berdampak pada gangguan jaringan yang hanya sekejap.

"Idealnya kapasitas jaringan memang antara 70 hingga 80 persen. Tetapi minggu lalu terjadi lonjakan 5 persen hingga menjadi 85 persen dan ini masih cukup normal," ucapnya.

Tetapi menurutnya sebelum aksi unjuk rasa besar-besaran itu berlangsung, pihaknya sudah mengantisipasi dan mengindikasi titik-titik mana saja yang akan menjadi pusat aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa, seperti di bawah jembatan layang (fly over), Jalan AP Pettarani serta di depan kampus masing-masing.

Salah satu cara mengantisipasi lonjakan penggunaan jaringan tersebut, pihaknya menyiapkan 30 mobile Base Transceiver Station (BTS) yang tersebar di semua titik tempat aksi demo berlangsung, terutama di Makassar.

Dia juga menyebutkan untuk penggunaan data, lonjakannya bahkan cukup signifikan, yaitu mencapai 30 persen dari penggunaan data saat kondisi normal.

Hal itu menurutnya, kemungkinan karena banyak masyarakat yang mengakses informasi tentang unjuk rasa melalui blackberry messenger (BBM), atau melalui jejaring sosial seperti twitter dan facebook.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement