REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pendingin udara (AC) diklaim lebih potensial secara bisnis dibanding kipas angin meskipun pangsa pasarnya lebih sempit.
"AC memiliki nilai (jual) lebih tinggi dan juga bisa mendorong citra terkait teknologinya," kata Manajer Produk Air Conditioner Panasonic Gobel Indonesia, Ronny Heribertus.
Ronny mengatakan permintaan produk pendingin ruangan didominasi masyarakat kota besar yang umumnya tinggal di apartemen dengan lingkungan berpolusi, macet, dan panas.
"Kalau dibandingkan kipas angin, ya...(kipas angin) ngga ada teknologi, kata orang seperti itu," kata Ronny.
Penetrasi pasar AC pada konsumen rumah tangga kota besar, menurut Ronny, mencapai tujuh hingga sepuluh persen atau sekitar enam juta unit per tahun.
Ronny mengatakan perkembangan teknologi pada produk pendingin ruangan dimulai dengan penerapan inverter.
Inverter merupakan teknologi pada pendingin ruangan dengan kontrol kerja tepat sehingga dapat menghemat konsumsi listrik.