REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--MorphLabs INC memperkenalkan DynaLabs Cloud sebagai solusi virtual private cloud untuk enterprise di Indonesia. Kehadiran Morph Labs tak urung meramaikan pasar cloud computing di Indonesia.
''Bermitra dengan Pratesis, kami menawarkan solusi DynaLabs Cloud yang paling hemat biaya untuk infrastruktur cloud dan memaksimalkan produktivitas bagi para administrator jaringan dan pengembang perangkat lunak," ujar Winston Damarillo, CEO dan founder MorphLabs di Jakarta, Rabu (22/2).
Winston menambahkan bahwa sebagai anggota dari ekosistem cloud, Morphlabs menggabungkan open-source software, komoditi hardware dan pengalaman dalam inovasi teknologi untuk membuka peluang untuk semua bisnis dari semua ukuran dapat berinovasi dan bersaing.
DynaLabs Cloud merupakan solusi dynamic infrastructure services (DIS) yang diklaim sangat aman, simple namun powerful. Solusi yang ditawarkan bisa memenuhi kebutuhan perusahaan akan solusi private cloud yang aman, karena layanannya dikemas menjadi "Cloud-in-a-box" -dimana hardware bisa ditempatkan di data center pelanggan (On-premises).
Menggunakan basis teknologi MorphLabs, mCloud DCU juga terbukti sangat andal, karena didukung oleh beberapa produk yang sudah mumpuni di industrinya. Antara lain: Dell PowerEdge C dan R Series untuk hardware-nya, Arista Network untuk switching, dan Nexenta Enterprise untuk storage-nya. Perpaduan tersebut membuat solusi DynaLabs Cloud sangat reliable dan kompetitif dari sisi harga.
Winston menambahkan, berbeda dengan solusi private cloud pada umumnya, DynaLabs Cloud merupakan solusi cloud yang lengkap dan terintegrasi, dengan virtualization, auto provisioning, orchestration, metering & billing, serta customer self service. ''Seolusi private cloud lain hanya menawarkan beberapa fitur saja, yang untuk melengkapinya perlu software tambahan sehingga tentunya berpengaruh baik dari sisi integrasi maupun harga,''katanya.
Ia juga mengklaim solusi yang ditawarkan bersifat private & secure, karena sumber daya cloud tidak berbagi dengan perusahaan lain. Private cloud yang ditawarkan memiliki firewall tersendiri. Alternatif lain yang dapat lebih memberikan nuansa keamanan bagi perusahaan adalah hardware DynaLabs Cloud yang dapat dipasang "on-premises" atau terletak di data center pelanggan.
Kelebihan lainnya dari DynaLabs Cloud adalah dapat di-audit oleh auditor internal atau eksternal pelanggan, karena provider bisa menunjukan secara fisik letak perangkat keras yang dialokasi kepada pelanggan.
Disisi lain, solusi ini juga dinilai open dan kompatibel dengan standar cloud yang ada-seperti EC2 dariAmazon Web Services-sehingga pelanggan bisa menggabungkan solusi DynaLabs Cloud dengan penyedia layanan cloud yang lain.
Keterbukaan tersebut menghindari kondisi dimana pelanggan terjebak dalam masalah "vendor lock-in", yang membuat para pelanggan menjadi terikat kepada satu provider. '' Pada umumnya solusi private cloud lain menggunakan software proprietary dan tidak kompatibel dengan solusi cloud lainnya,'' ujar Winston kemudian.