Kamis 16 Feb 2012 10:29 WIB

Konten SMS Terancam Hilang, Kok Bisa?

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
SMS, ilustrasi
Foto: Antara
SMS, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Para pengamat industri telekomunikasi (telko), dan informasi, komunikasi, teknologi (ICT) memperkirakan konten pesan singkat (SMS) lambat laun akan menghilang dengan sendirinya.

"Konten SMS akan going down, tak seperti dulu lagi," kata Direktur Utama Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel)  Setyanto P Santosa kepada Republika, Rabu (15/2) petang.

Setyanto memaparkan akan ada satu perubahan mobility, internet, dan social networking yang nantinya akan mengubah lansekap industri ICT. Perusahaan-perusahaan telko, menurutnya, harus mencari sumber-sumber baru yang menjadi konten komunikasi yang diminati pasar. Apalagi, jaringan (network) di Indonesia semakin padat dan kualitas infrastrukturnya masih kurang.

Setyanto memisalkan komposisi rata-rata tiga operator telko terbesar di Indonesia yang mampu melayani data servis dengan frekuensi 3G hanya 18 - 20 persen. Sisanya masih menggunakan frekuensi 2G yang kecepatan aksesnya lamban. Dari sisi mobile penetrasi, posisi Indonesia cukup tinggi, namun secara pertumbuhan mulai menurun.

Wakil Presiden Frost and Sullivan Asia Pasifik Jayesh Easwaramony mengatakan konten SMS memang terancam hilang, namun tetap dibutuhkan. "Pengguna tetap membutuhkan SMS untuk menyampaikan pesan, misalnya yang bersifat urgent," katanya. Jayesh memperkirakan 30 persen konten SMS masih akan digunakan di Indonesia. Konvensional media, menurutnya, harus tetap ada agar tak menghilang ditelan budaya online.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement