Selasa 14 Feb 2012 19:33 WIB

Kapersky: Banyak Phising dan Virus Dompleng Valentine

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kaspersky Lab, mengingatkan para pengguna email untuk mewaspadai ancaman virus di Hari Valentine.

"Bagi kalangan spammer, momentum Valentine sangat sering digunakan untuk menciptakan serangan baru yang bisa merugikan jika kita membuka atau mengunduh suatu pesan," kata Analis Spam Kaspersky Lab, Maria Namestnikova, dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan, dalam pengamatannya pengguna internet mulai menerima email spam yang menawarkan hadiah untuk hari kasih sayang itu sejak Januari.

Hal ini karena para spammer ingin memanfaatkan waktu selama mungkin untuk menjebak korban. "Salah satu daya tarik baru di kalangan spammer adalah penggunaan kata kupon," katanya.

Menurut dia, kata itu sering langsung diartikan sebagai diskon atas suatu barang atau layanan.

Ia menambahkan, ada cara lain untuk mempromosikan barang atau layanan melalui spam kupon yakni perusahaan membuat penawaran melalui layanan kupon dan mengiklankan penawaran itu melalui spam untuk menjangkau publik yang lebih luas.

"Pengamatan kami memperlihatkan hal ini tidak begitu efektif karena biasanya kepercayaan terhadap perusahaan yang beriklan menggunakan spam begitu rendah. Selain itu, pengguna internet yang merasa terganggung dengan spam ini justru akan menghindari dan bukan membuka iklan promosi yang diberikan," kata Maria Namestnikova.

Namun, kata dia, beberapa perusahaan menganggap cara menarik perhatian seperti itu patut dicoba.

"Email spam Valentine pertama yang berhasil dideteksi Kaspersky Lab awal tahun ini menggunakan metode seperti itu," katanya.

Perusahaan menawarkan penerima email untuk membeli hadiah valentine kecil menggunakan diskon yang bisa diperoleh lewat perusahaan layanan kupon, Groupon. Ia berpendapat, penggunaan layanan kupon untuk iklan perusahaan sah-sah saja, namun cara itu juga rentan ancaman phising.

Pelaku phising akan mencari pemilik email yang mempunyai dana untuk layanan kupon.

Dana akan dikuras oleh pelaku phising begitu penerima email terpancing dengan tawaran kupon palsu tersebut.

Maria Namestnikova juga menyarankan beberapa hal agar terhindar dari aksi spammer dan aksi serangan phising yang menggunakan layanan kupon.

Pengguna email perlu memperhatikan tiga aturan sederhana yakni tidak membuka email dari layanan kupon yang asing.

"Jika email dari layanan kupon meminta kita untuk memverifikasi akun melalui suatu link, atau meminta untuk login dan mengisi password, jangan lakukan. Perusahaan besar tidak akan pernah meminta seperti itu. Permintaan semacam ini patut diduga sebagai usaha untuk mencuri akun kita," katanya.

Hal terakhir, jangan percaya bila ada pesan email yang menyebutkan pemilik akun memenangkan kupon berhadiah.

"Sebaiknya tidak membuka pesan tersebut. Dan yang lebih penting lagi, jangan mengunduh apa pun dari email tersebut," demikian Maria Namestnikova.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement