Kamis 09 Feb 2012 20:34 WIB

Kembangkan Broadband, BTEL Maih Fokus di Telefoni Dasar

Rep: citra listya rini/ Red: Taufik Rachman
Peluncuran kartu perdana Esia AHA EVDO
Peluncuran kartu perdana Esia AHA EVDO

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), menyatakan masih akan fokus mengembangkan layanan voice (suara) dan SMS di tahun ini. Namun, operator milik Bakrie Group tersebut secara bersamaan siap meningkatkan layanan data yang belakangan ini trend penggunaannya di tanah air tumbuh pesat.

" Kita tetap fokus (layanan) voice dan SMS. Tetapi kita tidak menutup kemungkinan mengembangkan layanan (data) broadband yang lebih baik," kata Wakil Direktur Utama BTEL, Erik Meijer saat peluncuran SP Esia AHA EVDO di Jakarta.

Ke depan BTEL masih akan terus menanamkan investasi untuk peningkatan layanan voice dan SMS. Namun diakui Erik bila alokasi belanja memang lebih besar untuk pengembangan layanan data. Dalam tiga tahun terakhir, BTEL menganggarkan  belanja modal investasi sekitar 500 juta dollar AS.

"Investasi memang lebih besar ke data karena data ini kan masih bayi. Tidak seperti (pertumbuhan layanan) voice dan SMS," ujar Erik.

Hingga kuartal III 2011 lalu jumlah pelanggan Esia mencapai 14,4 juta orang. Erik menuturkan dirinya belum bisa merilis data terakhir jumlah pelanggan Esia. Termasuk juga target pertumbuhan pelanggan Esia di 2012.

Jumlah pelanggan layanan data Esia AHA EVDO mencapai 300 ribu orang hingga kuartal III 2011. Dari total pelanggan Esia yang ada tersebut, ia mengungkapkan penggunaan layanan suara masih mendominasi hingga 65 persen. Sisanya 30 persen dari layanan SMS dan 5 persen dari layanan data.

Sepanjang tahun lalu, Erik mengutarakan penggunaan layanan data di Esia terus meningkat, termasuk juga pelanggannya. Sayangnya, ia enggan menyebutkan angka pertumbuhan layanan data setahun terakhir tersebut. Melihat terus tumbuhnya layanan data, Esia pun meluncurkan SP Esia AHA EVDO, kartu perdana yang menggabungkan layanan data dan telepon.

Sejauh ini, Erik menyebutkan jumlah pelanggan Esia terbesar masih berada di Pulau Jawa. "Di Jakarta itu pelanggan sekitar 40 persen. Sedangkan di Jawa Barat mencapai 38 persen," ucap Erik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement