Sabtu 04 Feb 2012 10:31 WIB

Hacker Sadap Konferensi Telepon FBI

Hacker (ilustrasi)
Foto: ui.ac.id
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Polisi Inggris sedang menyelidiki laporan bahwa aktivis kelompok peretas Anonymous telah menyusup ke dalam konferensi telepon agen FBI dengan detektif Inggris yang membicarakan mengenai tindakan mereka memerangi peretasan.

Anonymous mengaku telah merilis sebuah rekaman panggilan telepon rahasia dan satu email daftar peserta yang mendiskusikan tindakan untuk memerangi mereka dan kelompok-kelompok hacker lainnya.

"Kami mengetahui video itu, yang terkait satu konferensi telepon FBI dengan seorang perwakilan PCeU (Police Central e-crime Unit)," kata Kepolisian Metropolitan London (MPS) dalam satu pernyataan dikutip Reuters.

"Masalah ini sedang diselidiki oleh FBI. Pada tahap ini tidak ada risiko operasional bagi MPS yang telah diidentifikasi. Namun, kami terus melakukan pemeriksaan menyeluruh."

Di antara yang mereka diskusikan--pada petikan rekaman yang di-posting oleh Anonymous--adalah mengenai sejumlah pria Inggris yang telah ditangkap oleh PCeU sebagai bagian dari upaya internasional untuk menargetkan kelompok-kelompok peretas.

Anonymous dan kelompok serupa, LulzSec, telah melakukan sejumlah peretasan tingkat tinggi terhadap perusahaan-perusahaan dan institusi-institusi termasuk CIA, badan kejahatan terorganisir Inggris (Britain's Serious Organised Crime Agency), Sony Corp Jepang, dan website pemerintah Meksiko.

Beberapa waktu lalu pasca-penangkapan pendiri dan pegawai Megaupload, sebuah laman berbagi file populer dunia, Anonymous juga mengaku telah melakukan serangan ke situs-situs institusi dan industri musik AS.

Dalam penelusuran ANTARA News, sejumlah rekaman suara yang diduga petikan pembicaraan antara agen FBI dan perwakilan kepolisian Inggris telah beredar di laman berbagi video, YouTube.

Di antara yang di-posting diberi judul "FBI Conference Call - #FFF", kemudian FBI and Met conference call on Hacker-, "FBI Conference Call", dan beberapa lainnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement