REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--LG Electronics Inc tengah terlibat pembicaraan dengan sejumlah pihak untuk kemungkinan bermitra, sebagai upaya produsen handset nomor 3 dunia itu untuk mengembalikan bisnis handsetnya menguntungkan.
Perusahaan Korea Selatan itu, bagaimanapun, tetap berkomitmen pada bisnis mobile-nya dan tidak ingin operasinya merugi.
"Kami selalu berbicara dengan bisnis dan perusahaan lain. Kami melihat seluruh kemungkinan aliansi yang terpikirkan dalam industri mobile," kata chief executive bisnis komunikasi mobile LG Jong-seok kepada Reuters.
"Beberapa pembicaraan yang cukup aktif...tapi satu hal yang tidak berubah bahwa LG sangat berkomitmen pada bisnis mobile...penawaran terbatas (saham) kami terakhir terutama ditujukan untuk investasi dalam bisnis handset, dan membuktikan itu," katanya.
LG baru saja menyuntikkan hampir 1 miliar dolar dana tunai untuk menopang bisnis handset setelah operasinya dilaporkan merugi dalam jumlah nyaris sama selama enam kuartal terakhir berturut-turut.
Pemulihan yang lambat memunculkan pendapat bahwa LG mungkin harus merestrukturisasi bisnis ditengah serangkaian aliansi pada sektor ini.
Google contohnya, pada tahun lalu sepakat membeli Motorola Mobility seharga 12,5 miliar dolar dan Nokia "mengesampingkan" perangkat lunaknya sendiri ketika membuat ponsel berplatform Microsoft.
Park mengatakan, kerugian dalam bisnis handset telah menunjukan banyak perbaikan pada kuartal keempat (2011) berkat penjualan yang solid model Optimus LTE, yang dijual mulai awal Oktober lalu.
"Laba akan lebih baik tahun ini, karena kami berencana meningkatkan (produksi) ponsel premium, terutama model LTE, menjadi lebih dari setengah lineup smartphone kita."
LG, yang gagal memperkenalkan model menarik untuk menantang Apple dan Samsung Electronics, telah menjual lebih dari 500.000 ponsel Optimus LTE sejauh ini, dan penjualan sepertinya akan mencapai 1 juta unit pada akhir Januari.
Model yang memiliki layar 4,5 inci, dijalankan dengan platform Android Google itu merupakan smartphone paling populer LG.
LG sedang berusaha untuk meningkatkan kemampuan ponsel itu dengan teknologi mobile generasi ke-4 Long Term Evolution (LTE) ketika operator-operator selular meningkatkan jaringan mereka ke layanan 4G.
LTE merupakan segmen bisnis nirkabel yang tumbuh cepat dalam hal jumlah pelanggan global, dengan pelanggan di seluruh dunia naik menjadi 11,6 juta tahun lalu dari 300.000 pada tahun sebelumnya, menurut perusahaan research IHS iSuppli.
LG mengatakan memiliki sekitar 23 persen dari paten kunci LTE dengan nilai hampir 8 miliar dolar. Park mengatakan, LG telah lama mempersiapkan sebuah smartphone LTE baru berlayar lebar 5 inci yang juga bisa berperan sebagai tablet, dan akan diluncurkan segera.
Samsung, pembuat ponsel pintar terbesar dunia, meluncurkan ponsel berukuran sama tahun lalu yang telah mendapatkan ulasan baik, demikian dikutip dari Reuters.