REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--LG merapat juga ke Microsoft. Salah satu pemain utama Android ini meneken kerja sama dengan Microsoft. Melalui kerja sama itu LG setuju membayar royalti penggunaan sistem operasi Android dan Google Chrome.
Microsoft sendiri saat ini mengklaim bahwa sistem operasi Android dan Google Chrome melanggar paten yang dimilikinya. Namun demikian Microsoft belum membawa kasus itu ke pengadilan. Banyak vendor khawatir, mereka akan digugat Microsoft.
Untuk menyelesaikan masalah ini, Microsoft lebih memilih melakukan pendekatan dengan OEM Android, dengan menawarkan lisensi yang memungkinkan mereka bebas dari tuntutan hukum yang kemungkinan akan diajukan oleh Microsoft.
Dengan bergabungnya LG, kini tinggal Motorola yang belum meneken kerja sama untuk membayar royalti atas penggunaaan OS Android dan Google Chrome pada setiap smartphone, tablet atau peranti lain.
Dengan bergabungnya LG, kini ada 11 OEM Android yang telah menjalin kerjasama dengan Microsoft. Ini juga berarti bahwa 70 persen smartphone Android yang beredar di AS bakal mengusung portofolio Microsoft.
LG merupakan vendor ke sebelas yang menekan kerja sama. Tahun lalu, HTC melakukan kerja sama serupa dengan Microsoft.