Senin 02 Jan 2012 21:24 WIB

Telkomsel Hentikan Sementara Proyek Serat Optik Bireuen

Menara BTS (Base Transceiver Stations) milik Telkomsel di Pulau Tongkeng, Kepulauan Seribu.
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Menara BTS (Base Transceiver Stations) milik Telkomsel di Pulau Tongkeng, Kepulauan Seribu.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Telkomsel menghentikan sementara pekerjaan proyek serat optik di Jeumpa, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh pascapenembakan para pekerja proyek itu oleh orang tidak dikenal pada malam tahun baru 2012.

"Para pekerja itu merupakan pekerja perusahaan kontraktor proyek serat optik Telkomsel.Untuk menghindari hal yang tidak diingini,Telkomsel menghentikan sementara pekerjaan proyek di lokasi tersebut," kata General Manager Corporate Communication Telkomsel, Ricardo Indra, dalam keterangan yang diterima di Medan, Senin (2/1).

Penghentian sementara kegiatan proyek ini dilakukan hingga situasi keamanan di lokasi kembali menjadi kondusif. Manajemen Telkomsel merasa prihatin dan ikut berduka atas jatuhnya korban dari pihak pekerja kontraktor.

"Manajemen sudah berkoordinasi dengan perusahaan kontraktor tersebut, untuk dapat memberikan bantuan yang diperlukan para korban," katanya.

Meski demikian, kata Indra, Telkomsel berharap agar situasi keamanan di Aceh yang selama ini sudah sangat baik, dapat kembali kondusif. Telkomsel bekerja sama dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan atas penembakan terhadap para pekerja itu kepada aparat berwenang.

"Secara internal, Telkomsel sendiri sudah meningkatkan prosedur keamanan di lokasi proyek," katanya.

Dia menjelaskan, proyek serat optik di Bireuen Aceh itu merupakan bagian dari proyek pengembangan jaringan telekomunikasi Telkomsel yang sedang di lakukan di seluruh Indonesia. Selain di Bireuen, proyek serupa sedang dilakukan di Lhokseumawe dan sebelumnya telah selesai dilaksanakan di Kota Banda Aceh.

Proyek serat optik ini dilakukan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan telekomunikasi masyarakat Aceh. "Menurut rencana, peningkatan layanan telekomunikasi di kawasan Bireuen itu sudah dapat dinikmati masyarakat pada bulan Februari 2012," katanya.

Insiden penembakan pekerja di Bireuen Aceh pada 31 Desember 2011 malam menewaskan beberapa pekerja dan yang mengalami luka tembak.

Sementara itu, Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Eddy Kurnia, mengatakan, Telkom ikut prihatin dengan peristiwa penembakan terhadap pekerja dari perusahaan kontraktor Telkomsel.

"Telkomsel adalah anak perusahaan Telkom. Manajemen Telkom Group turut prihatin atas terjadinya insiden penembakan yang terjadi pada malam pergantian tahun itu dan sekaligus ikut berduka cita kepada keluarga korban," katanya.

Telkom berharap agar situasi keamanan di Aceh kembali kondusif seperti semula sehingga masyarakatnya tidak resah dan kesejahteraan semakin meningkat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement